sendi dasar bermain catur x

BAB X

PERMAINAN SETENGAH TERTUTUP

(1. d2 –d4, bukan d7 – d5)

Dalam kelompok ini, Pembelaan Hindia (1. ….. Kf6) memegang peranan penting dengan berbagai variannya. Sebagian besar dari varian itu ditandai oleh

PRINSIP MEDAN-TENGAH YANG IDEAL

Di sini penempatan materi di medan-tengah sejauh mungkin digantikan oleh faktor yang dinamis. Ini berarti: bukan lagi menempati petak-petak tengah itu dengan bidak-bidak, melainkan yang utama adalah menyerang petak-petak itu dengan bidak-bidak dan para perwira.

Prinsip ini timbul sekitar tahun 1920 dan ketika itu dinamakan prinsip medan-tengah yang modern. Di sini kita ganti penilaian ‘modern’ itu dengan suatu istilah yang kurang terikat oleh waktu, ‘ideal’, sebagaimana pernah juga disarankan oleh Tartakower.

Formasi yang tetap untuk bidak-bidak di medan-tengah sengaja ditunda sampai kelanjutan partai itu memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas untuk pilihan terbaik dari kemungkinan-kemungkinan susunan di medan-tengah. Perkembangan permainan tidak dibiarkan tergantung pada bentuk susunan di medan-tengah, melainkan disesuaikan dengan keadaan sewaktu-waktu. Medan-tengah dibentuk sesuai dengan perkembangan para perwira serta tindakan-tindakan yang diambil oleh pihak lawan.

Pelaksanaan yang konsekuen dari prinsip ini dalam Pembelaan Hindia menuntut hal-hal sebagai berikut:

I. Hitam harus memilih (biasanya sudah sejak langkah kedua) apakah dia akan melakukan tekananterhadap petak-petak tengah yang berwarna putih (d5 dan e4) atau yang berwarna hitam (e5 dan d4). Semua langkah dan tindakan-tindakan Hitam berikutnya haruslah seirama dengan tujuan yang sudah ditetapkan.

II. Bila pilihan sudah dijatuhkan, maka dalam banyak hal dianjurkan untuk mengembangkan salah satu Gajah ke sayap, jadi Gg7 untuk tekanan atas e5 dan d4, atau Gb7 untuk tekanan terhadap d5 dan e4.

III. Pengertian ‘Gajah bagus dan Gajah buruk’ agak terdesak ke belakang digantikan oleh pengertian baru yang dapat kita terangkan sebagai ‘Gajah strategis dan Gajah pembantu’. Gajah strategis hendaklah langsung menyerang petak-petak tengah yang kritis tadi, sedangkan Gajah pembantu haruslah menunjang aksi ini secara tidak langsung, umpamanya ditukar dengan Kuda lawan yang juga mengincar petak-petak yang sama. Sebagai contoh: Gb7 Hitam dan Kc3 Putih sama-sama menyerang d5 dan e4. Hitam menjalankan Gajah pembantunya ke b4 dengan maksud Gxc3 agar Gb7 dapat meningkatkan kemampuannya. (Bandingkan dengan Bab II, ‘Lajur diagonal terbuka’).

IV. Dalam hal Putih membangun medan-tengah yang lebar atau mengancam akan melakukannya, hendaklah Hitam berusaha pada waktunya mengadakan aksi balasan dengan kemungkinan membuka lajur –d dan atau –e. Tekanan dari arah diagonal akan lebih diperkuat oleh tekanan dari jurusan vertikal.

Sebelum kita beralih pada pembahasan berbagai sistem Hindia ini, perhatikanlah peringatan umum sebagai berikut.

Tidaklah terpuji, bila langkah 1. d4 langsung dijawab dengan 1. ….. b6 atau 1. ….. g6, karena Putih berkesempatan memperoleh keunggulan di medan-tengah melalui 2. e4 yang tidak mudah untuk diganggu gugat. Hal ini teristimewa berlaku untuk langkah 1. ….. b6 karena alasan-alasan berikut: setelah 2. e4, maka Hitam – agar maksudnya semula dapat dibenarkan – harus segera menjalankan f5 guna melemahkan medan-tengah Putih. Tetapi keberatan langkah ini ialah dapat melemahkan sayap-rajanya sendiri secara serius. Karena itulah pula, tujuan dari 1. d4, g6 2. e4, yang menghendaki majunya c5, tidaklah terlalu salah. Kita menganggap 1. ….. b6 dan 1. ….. g6 sebagai pembukaan yang tak teratur dan tidak termasuk dalam kelompok Hindia.

1. HINDIA-RAJA (Perkembangan ke sayap dari Gf8)

1. d2 – d4, Kg8 – f6 2. c2 – c4.

2. Kf3 sering juga terjadi dalam banyak varian yang hanya berbeda dalam urutan langkah saja. Langkah teks di atas adalah lebih tajam dan Hitam mempunyai sedikit sekali pilihan bila dibandingkan langkah Kf3.

2. ….. g7 – g6

lanjutan yang khas dari pembukaan ini.

3. Kb1 – c3

Guna dilanjutkan dengan 4. e4.

Putih bisa juga menjalankan 3. g3, lanjutan mana lazimnya akan sejalan dengan varian yang akan kita kupas nanti, umpamanya 3. ….. Gg7 4. Gg2, 0 – 0 5. Kc3, d6 6. Kf3, Kbd7 7. 0 – 0, e5 8. e4, dan tercapailah bangunan seperti diagram 53.

Bila Hitam masih memainkan 6. ….. c5, kita bertemu dengan apa yang dinamakan varian Yugoslavia, yang setelah 3. Kc3 dan 4. e4 tidak bisa lagi terjadi, tetapi masih bisa cocok dengan pembahasan berdasarkan diagram 52. Karena itu varian ini akan kita kupas sebagai gabungan dengan lanjutan-lanjutan lain (1.b.1 hingga 1.b.4), yang berasal dari diagram tersebut di atas. (Lihat diagram 54)

Baik juga dicatat langkah 3. f3, yang menyebabkan pertarungan bersifat sangat tajam, umpamanya: 3. ….. d5 (bandingkan dengan angka 4 yang akan datang) 4. cxd5, Kxd5 5. e4, Kb6 6. Ge3, Gg7 7. Kc3, 0 – 0 8. f4, Kc6 9. d5, Kb8 10. Kf3, c6 dengan kemungkinan yang sukar untuk diramalkan. Sebuah contoh taktik yang bagus yang sudah berkali-kali kita lihat: pertama bidak-bidak medan-tengah lawan dipikat untuk maju dan sesudah itu baru diserang.

Setelah langkah teks (3. Kb1 – c3) tadi, timbul pertanyaan apakah Hitam harus menganggap langkah 4. e4 sebagai ancaman atau tidak. Mau tidak mau Hitam sekarang harus menentukan, apakah ia langsung membiarkan e4 itu atau dengan syarat hanya boleh jika lajur –d terbuka baginya. Cara terakhir ini, yang dipraktekkan oleh Grünfeld, pernah mempunyai masa jayanya. Namun dalam tahun-tahun terakhir ini terpaksa menyerahkan popularitasnya itu pada Hindia-Raja yang murni.

1.a. Hindia Grünfeld = 3. ….. d7 –d5

(Lihat diagram 50)

Putih dihadapkan pada masalah yang sulit di sini. Haruskah dia menjalankan 4. cxd5 guna tetap dapat memajukan e4? Haruskah dia berusaha memaksa Hitam untuk membuat penyelesaian di medan-tengah dengan 4. Mb3 atau 4. Gg5? Haruskah dia melanjutkan perkembangannya yang layak dengan 4. Gf4 atau bermain tenang dengan 4. e3? Kebanyakan varian ini menjurus kepada permainan yang sulit tetapi dengan kemungkinan yang kira-kira seimbang. Yang paling lazim adalah lanjutan Mb3 atau Gf4, baik didahului oleh langkah Kf3 yang netral atau tidak

DIAGRAM 50

Keadaan setelah 3. ….. d7 – d5

Di bawah ini kita berikan ikhtisar ringkas dari berbagai kemungkinan:

1.a.1. 4. c4 x d5, Kf6 x d5 5. e2 – e4, Kd5 x c3 6. b2 x c3, c7 – c5 dengan perlawanan baik bagi Hitam, sebab pertahanan medan-tengah Putih, terutama bidak d4, menghendaki perhatian khusus. Antara lain setelah 7. Kf3, jawaban 7. ….. Gg4 (Gajah pembantu mulai beraksi!) kuat sekali. Karena itu pula langkah ini dianggap kurang tepat untuk melumpuhkan Hindia-Grünfeld dengan berhasil.

Yang patut dipilih ialah 7. Gc4, agar Kg1 nantinya dikeluarkan ke e2, umpamanya: 7. ….. Gg7 8. Ke2, cxd4 9. cxd4, 0 – 0 10. Ge3, Kc6 11. 0 – 0, Gg4 dan medan-tengah Putih pada hakekatnya berada dalam keadaan tertekan.

DIAGRAM 51

12. f3 sekarang boleh dikatakan terpaksa, dan setelah 12. ….. Ka5 13. Gd3, Ge6 kembali Putih dihadapkan pada masalah baru, karena Hitam mengancam untuk menguasai petak c4. Grandmaster-grandmaster Rusia memecahkan masalah ini dengan pengorbanan kualitas yang orisinil 14. d5!, Gxa1 15. Mxa1, lalu berkobarlah pertempuran sengit, dan dewi kemenangan akan berpihak kepada yang paling cekatan.

Waktu akhir-akhir ini Hitam juga sering melanjutkan dengan 6. ….. Gg7 (pengganti 6. ….. c5) 7. Gc4, 0 – 0 8. Kge2, b6, tetapi lalu datanglah serbuan mendadak dari sayap-raja Putih berupa 9. h4 yang perlu sekali diperhatikan (lihat Bab IIIB).

Harap diperhatikan lagi bahwa kemungkinan langkah e4 dijawab dengan Kxc3 merupakan ciri khusus untuk Hindia-Grünfeld. Bila kemungkinan Kxc3 tidak terdapat dan Kuda yang terancan oleh e4 itu ditarik mundur (periksa catatan kita pada 3. Kb1 – c3), maka namanya bukan lagi Hindia-Grünfeld. (Contohnya setelah 3. g3, d5 4. cxd5, Kxd5 5. e4).

1.a.2. (dari diagram 50) 4. Gc1 – g5, Kf6 – e4! dengan kemungkinan sebagai berikut:

a) 5. cxd5, Kxc3 6. bxc3, Mxd5;

b) 5. cxd5, Kxg5 6. h4, e6 7. hxg5, exd5;

c) 5. Kxe4, dxe4 6. Md2, Gg7 7. 0 – 0 – 0, c5.

Dalam semua kemungkinan di atas Hitam mendapat kedudukan yang baik.

1.a.3. 4. Md1 – b3, d5 x c4 5. Mb3 x c4, Gc8 – e6 6. Mc4 – b5+, Kb8 – c6, dengan permainan yang ruwet serta kemungkinan yang agak berimbang. Putih mempunyai kelebihan di medan-tengah, tetapi kedudukan Menterinya kurang baik. Jika 7. Mxb7, maka menyusul 7. ….. Kxd4 yang menguntungkan bagi Hitam.

1.a,4. 4. Gc1 – f4, Gf8 – g7 5. e2 – e3, 0 – 0! dengan kemungkinan yang sama. Hindia-Raja menuntut permainan yang lincah dari Hitam. Hal ini diperlihatkan juga oleh langkah teks di atas. Putih memang bisa menang satu bidak dengan 6. cxd5, Kxd5 7. Kxd5, Mxd5 8. Gxc7, tetapi ada bahayanya karena Hitam mendapat keunggulan yang besar dalam perkembangan.

Walaupun begitu nampaknya Putih masih bisa bertahan dengan layak seperti ternyata dari:

I. 8. ….. Kc6 9. Ke2, Gg4 10. f3, Gxf3 (apa lagi?) 11. gxf3, Mxf3 12 Bg1, Mxe3 13. Gf4, Me4 14, Gg2, Mf5 15. Gxc6, bxc6 16. Md2, maka keadaannya tidaklah sederhana.

II. 8. ….. Ka6 9. Gxa6, bxa6 (9. ….. Mxg2 10. Mf3, menuju permainan akhir yang menguntungkan Putih) 10. Kf3, Gb7 11. 0 – 0, Bac8 12. Ge5 dengan kesempatan yang sama bagi kedua belah pihak.

Varian yang tajam lainnya adalah: 6. Md1 – b3 (pengganti 6. cxd5) dan sekarang 6. ….. c7 – c5 7. c4 x d5, c5 x d4! 8. e3 x d4, Kb8 – d7, dan keuntungan materi dari Putih ditiadakan oleh bidak tumpuk yang terpencil dan lemah.

1.a.5. (dari diagram 50) 4. e2 – e3, Gf8 – g7 5. Kg1 – f3, 0 – 0 dengan keadaan seimbang. Jika 6. Mb3, bisa menyusul 6. ….. dxc4 7. Gxc4, Kbd7, umpamanya: 8. 0 – 0, Kb6 9. Ge2, Gf5 10. Gd2, Ke4 dengan keadaan seimbang juga. Dengan 6. ….. c6 (pengganti 6. ….. dxc4) kita sampai pada Varian Schlechter dari Gambit-menteri Slavia: 1. d4, d5 2. c4, c6 3. Kf3, Kf6 4. e3, g6 5. Kc3, Gg7 6. Mb3 dan sebagainya.

1.a.6. 4. Kg1 – f3. Langkah ini, yang masih memungkinkan Putih menyimpan lanjutan 5. Mb3, 5. Gf4 dan 5. e3 adalah yang paling lazim. Maksudnya akan terlihat dari umpamanya 4. ….. Gg7 5. Mb3, dxc4 6. Mxc4, dan sekarang 6. ….. Ge6 tidak menguntungkan lagi karena 7. Mb5+, Kc6 8. Mxb7. Pemukulan ini, tanpa langkah-langkah 4. Kf3, Gg7 adalah salah karena jawaban Kxd4, di sini menguntungkan buat Putih. Yang sering dimainkan adalah 6. ….. 0 – 0 7. e4, Gg4 8. Ge3, Kfd7 9. Mb3, Kb6 dengan kemungkinan sama bagi kedua belah pihak.

1.b. Hindia-Raja yang sebenarnya = 3. ….. Gf8 – g7

(Lihat diagram 52)

DIAGRAM 52

Keadaan setelah 4. ….. d7 – d6

4. e2 – e4, d7 – d6.

Tugas Hitam dari diagram di atas ialah menyerang medan-tengah Putih yang lebar itu. Untuk keperluan itu nanti dibutuhkan serbuan c7 – c5 atau e7 – e5, sebab sasaran serangan adalah bidak d4 yang sudah kehilangan penyokong karena saudara-saudaranya bidak c dan e sudah ikut maju.

Serangan terhadap bidak d4 ini dapat dijawab oleh Putih dengan tiga macam cara:

I. Ditukar sendiri, jadi d4 x c5 atau d4 x e5;

II. Dimajukan, yaitu d4 – d5;

III. Dibiarkan ditukar, ialah c5 x d4 atau e5 x d4.

Dari tiga cara ini, maka yang pertama (d4 x c5 atau d4 x e5) adalah yang paling tidak tepat untuk menyulitkan Hitam. Malahan bisa berbahaya bagi Putih sebab kelemahan petak d4 dapat merugikan posisinya. Hitam baru menjalankan c5 atau e5 setelah dipersiapkan dengan d6, sehingga dxc5 atau dxe5 dapat kembali dia pukul dengan bidak d6 itu. Dengan demikian terjadilah petak kuat bagi Hitam di d4 yang mempunyai arti positif, mengingat c7 – c6 atau e7 – e6 tidak bisa diduduki oleh Putih.

Cara kedua d4 – d5 sebagai jawaban atas c7 – c5 atau e7 – e5, memang memberi kesempatan bagi Putih mendapat keuntungan dalam pembukaan berdasarkan keunggulan dalam keleluasaan bergerak, namun Hitam tetap memiliki kemungkinan perlawanan. Dalam hal c7 – c5 diteruskan dengan b7 – b5 dan/atau e7 – e6 (tentu saja setelah persiapan yang cukup), dalam hal e7 – e5 diteruskan dengan f7 – f5 dan/atau c7 – c6.

Akhirnya membiarkan dipukul (c5 x d4 maupun e5 x d4), umumnya lazim dipakai bila Hitam sudah menjalankan e7 – e5. Penukaran di d4 membiarkan aktivitas pada Gajah-sayap (Gg7) Hitam, yang diperlukannya untuk memberikan perlawanan sepanjang diagonal a1 – h8.

Dari diagram 52 Putih mempunyai empat sistem yang penting, ialah:

1.b.1. 5. f2 – f4 (tajam);

1.b.2. 5. f2 – f3 (tajam dan terarah);

1.b.3. 5. g2 – g3 (layak dan lazim);

1.b.4. 5. Kg1 – f3 (layak tapi kurang lazim dewasa ini);

Selanjutnya kita kupas juga:

1.b.5. Varian Yugoslavia (lihat catatan kita pada halaman 95)

Untuk setiap sistem ini diberi satu contoh.

1.b.1. 5. f2 – f4 = Permainan empat bidak Hindia.

Keberatan dari langkah yang tajam ini ada dua macam: Putih menerima kewajiban yang berat di medan-tengah dan pada saat yang sama mengabaikan perkembangan para perwiranya. Sebaliknya karena Putih terlalu banyak mengincar petak-petak penting dengan barisan bidak-bidaknya, maka Hitam harus segera mengambil tindakan yang paling tajam guna melepaskan diri dari cengkeraman Putih:

5. ….. c7 – c5.

Lanjutan yang dapat dipertanggungjawabkan sekarang adalah: 6. d4 x c5 (bila Putih tetap berusaha mempertahankan medan-tengah yang lebar dengan 6. d5, Hitam dapat memberikan perlawanan baik dengan 6. ….. 0 – 0 dan 7. ….. e6) 6. ….. Md8 – a5 7. Gf1 – d3, Ma5 x c5 8. Kg1 – f3, Kb8 – c6 9. Md1 – e2, Gc8 – g4 10. Gc1 – e3, Mc5 – h5 dan masih merupakan pertanyaan, yang mana yang lebih unggul: apakah Putih dengan kelebihannya di medan-tengah ataukan Hitam dengan serangan balasannya di sayap-raja.

1.b.2. 5. f2 – f3 (dari diagram 52).

Dengan langkah ini Putih bermaksud mengunci medan-tengah pada kesempatan pertama dan terbaik, untuk kemudian dengan g4, h4 dan h5 menyerbu pertahanan rokade Hitam. Rencana ini sangat berbahaya buat Hitam, karena g6 dapat berarti suatu kelemahan yang sungguh-sungguh (lihat Bab IIIB, diagram 26). Dengan perlawanan yang cermat, Hitam masih memperoleh kesempatan yang cukup

5. ….. 0 – 0 6. Gc1 – e3, e7 – e5 7. d4 – d5, Kf6 – e8 8. Md1 – d2.

Putih bersiap untuk rokade panjang. Kalau langsung 8. g4 menyusullah 8. ….. Gh6! 9. Gxh6, Mh4+ dan 10. ….. Mxh6. Dengan demikian Gajah bagus Putih akan lenyap yang berarti sangat mempermudah tugas Hitam.

8. ….. f7 – f5, dengan permainan yang tajam dan kedudukan kira-kira seimbang. Dalam waktu akhir-akhir ini orang lebih menyukai 7. ….. Kh5 (pengganti 7. ….. Ke8) dan sebagai kelanjutannya: 8. Md2, f5 9. 0 – 0 – 0 dan tak perlu diuraikan lagi bahwa kedua belah pihak menghadapi pertarungan yang seru.

1.b.3. 5. g2 – g3, 0 – 0 9. Gf1 – g2, Kb8 – d7 7. Kg1 – f3, e7 – e5 8. 0 – 0

(lihat diagram 53)

DIAGRAM 53

Suatu bangunan yang pelik dengan kesempatan yang sama bagi kedua belah pihak. Putih berdasarkan keunggulannya dalamruang gerak yang leluasa, sementara Hitam kesempatannya terletak pada diagonal g7 – d4.

Kebanyakan permainan ini berlanjut sebagai berikut:

8. ….. Bf8 – e8 9. h2 – h3, e5 x d4 10. Kf3x d4, a7 – a5 11. Gc1 – e3, Kd7 – c5 12. Md1 – c2, a5 – a4 13. Bf1 – e1, c7 – c6 14. Ba1 – d1, Kf6 – d7 15. f2 – f4, Md8 – a5.

Dalam sebagian permainan yang dibuka secara demikian, Putih berhasil mempertahankan medan-tengahnya dan melalui serbuan sepanjang lajur –e, –f dan –g menarik keuntungan yang menentukan. Sebaliknya, dalam sebagian lainnya Hitam memperoleh kesempatan menang baik sekali dengan menjalankan a4 – a3 pada saat yang tepat.

1.b.4. 5. Kg1 – f3, 0 – 0 (dari diagram 52) 6. Gf1 – e2.

Inilah perbedaan dengan cara main sebelumnya: Putih tidak mem-fianseto Gf1-nya. Keuntungannya ialah: bidak c4 tidak perlu dikhawatirkan. Kerungiannya, Ge2 merupakan sedikit penghalang. Menyusullah 6. ….. e7 – e5!

Sekarang Putih tidak bisa menang bidak dengan 7. dxe5, dxe5 8. Mxd8, Bxd8 9. Kxe5, karena Hitam mempunyai jawaban 9. ….. Kxe4! Karena itu lanjutannya bukanlah 7. dxe5, melainkan 7. 0 – 0, Kb8 – c6 yang juga baik buat Hitam. Terhadap 8. d5, jawabannya ialah 8. ….. Ke7 berikut 9. ….. Kd7 dan 10 . …..f5.

1.b.5. Varian Yugoslavia:

1.d2 – d4, Kg8 – f6 2. c2 – c4, g7 – g6 3. g2 – g3, Gf8 – g7 4. Gf1 – g2, 0 – 0 5. Kb1 – c3, d7 – d6 6. Kg1 – f3, c7 – c5.

Hitam bisa juga menjalankan 6. ….. Kc6 agar setelah 7. d5, Ka5 menekan sauyap-menterti Putih. Kemungkinan setelah 8. Kd2, c5! 9. Mc2, a6 diperkirakan sama kuat.

DIAGRAM 54

Bila Putih sekarang memacetkan medan-tengah dengan 7.d5, Hitam meneruskan perlawanannya dengan 7. ….. Ka6 dan 8. ….. Kc7, untuk segera disusul oleh b7 – b5, baik dengan kombinasi e7 – e6 atau tidak.

Dari diagram di atas, juara dunia Botwinnik lebih menyukai penjagaan terhadap medan-tengah: 7. 0 – 0, Kb8 – c6 8. e2 – e3, tetapi juga 8. d4 x c5, d6 x c5 9. Gc1 – e3 membuka kesempatan berinisiatif (9. ….. Ma5 10. Gd2!)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar