sendi dasar bermain catur x

3. HINDIA-NIMZO

(1. d2 – d4, Kg8 – f6 2. c2 – c4, e7 – e6 3. Kb1 – c3, Gf8 – b4)

DIAGRAM 56

Keadaan setelah 3. ….. Gf8 – b4

Nama ‘Hindia Nimzo’ merupakan kependekan yang lazim dari ‘Varian Nimzowits dari Pembelaan Hindia’.

Kita sudah melihat bahwa sesudah 3. Kf3, Hitam bisa bermain Hindia-Menteri. Setelah 3. Kc3 maka 3. ….. b6 adalah salah, sebab dengan 4. e4 Putih akan unggul. Hitam harus menangkis ancaman 4. e4 dan untuk itu ada dua kemungkinan: beralih ke Gambit-menteri dengan 3. ….. d5, atau memilih langkah 3. ….. Gb4 yang menyebabkan terjadinya Hindia-Nimzo.

Hindia-Nimzo mempunyai tujuan strategis yang sama seperti Hindia-Menteri, yaitu menekan petak-petak d5 dan e4, tetapi dengan pengertian bahwa Hitam belum diharuskan mengembangkan Gc8-nya ke sayap. Cara ini membuka berbagai macam kemungkinan dan memberikan daya lentur yang luar biasa bagi permainan Hitam. Karena itulah sistem ini menjadi salah satu varian Hindia yang paling sering dimainkan. Berdasarkan pengalaman, bagaimanapun Hitam bisa memperoleh permainan yang layak.

Langkah 3. ….. Gb4 bukan saja dimaksudkan untuk tujuan bertahan (mencegah 4. e4), tetapi juga mengandung ancaman posisional, yaitu 4. ….. Gxc3+, yang memberikan bidak tumpuk permanen bagi Putih. Jelas terlihat, bahwa penyelesaian bidak tumpuk Putih itu hanya mungkin jika Hitam sendiri setuju untuk itu, umpamanya dengan d7 – d5 yang memberikan kesempatan pertukaran.

Bidak tumpuk yang tak terselesaikan berarti suatu kelemahan, tetapi untuk itu ada imbangannya: Putih mendapat pasangan Gajah, dan bila Hitam tidak menjalankan d7 – d5, berarti memberi kesempatan bagi Putih untuk membangun medan-tengah yang kokoh melalui e2 – e4. Karena itu pula perihal ditukar atau tidak di c3 merupakan masalah yang sulit bagi kedua belah pihak. Dari pengalaman kita bisa menyusun ketentuan-ketentuan berikut yang ada hubungannya dengan masalah di atas;

a) Pertukaran di c3 yang sifatnya terlalu cepat dan sukarela tidak terpuji buat Hitam;

b) Semakin lambat Gxc3 terjadi dengan akibat bertumpuknya bidak –c Putih, semakin besar kemungkinannya bidak tumpuk itu terasa kelemahannya;

c) Langkah a3 yang bisa memaksa Hitam menjalankan Gxc3, menghilangkan satu tempo yang penting, sehingga meniadakan keuntungan Putih sebagai akibat Gxc3 yang terlalu cepat.

Dalam bangunan diagram 56 Putih mempunyai pilihan yang luas bagi kelanjutan yang pantas. Yang terlazim adalah langkah-langkah 4. Mc2, 4. e3 dan 4. a3, tetapi juga 4. Mb3, 4. f3, 4. g3, 4. Kf3, 4. Gg5 atau 4. Gd2 dapat dilakukan tanpa kerugian apa-apa.

Sebuah contoh kecil:

3a. 4. Md1 – c2, c7 – c5

Lanjutan Pirc. Hitam menjadi agresif dengan harapan dapat menarik keuntungan dari keunggulan perkembangannya yang akan diperolehnya dalam beberapa langkah lagi.

Yang lebih sederhana ialah 4. ….. d5, dan terjadilah semacam varian tukar setelah 5. cxd5, exd5 (bandingkan dengan Bab IX; 6.; catatan penutup).

Yang penting juga ialah varian Zürich, di mana Hitam berusaha untuk e6 – e5: 4. ….. Kc6 5. Kf3, d6 6. a3, Gxc3+ 7. Mxc3, a5 (ditujukan terhadap 8. b4) 8. b3, 0 – 0 9. Gb2, Be8 10. e3 (bila 10. d5 menyusul 10. ….. Ke7) 10. ….. e5, dengan permainan sulit bagi kedua belah pihak. Sebagaimana halnya dalam sebagian besar varian dari Hindia-Nimzo, pasangan Gajah Putih tidak mempunyai arti yang istimewa.

Varian Zürich bisa juga terjadi setelah 4. Mb3, Kc6.

5. d4 x c5, 0 – 0

Segi yang menarik dari lanjutan ini (lihat diagram 57)

DIAGRAM 57

Lanjutan yang indah sekarang terdiri dari 6. Gg5, Ka6 7. a3, Gxc3+ 8. Mxc3, Kxc5 9. f3?, Kfe4! 10. Gxd8, Kxc3 11. Ge7, Kb3 dan kedudukan Hitam sedikit lebih bagus dalam permainan akhir.

Lebih aman dan lebih baik ialah: 6. Gf4, umpamanya 6. ….. Gxc5 7. e3, d5 8. Bad1 dan Putih sedikit lebih unggul posisinya.

3b. 4. e2 – e3 (dari diagram 56)

Dewasa ini merupakan lanjutan yang biasa, dan setelah 4. ….. c7 – c5 5. Kg1 – f3, d7 – d5 6. Gf1 – d3, 0 – 0 7. 0 – 0, Kb8 – c6 menuju kepada bangunan yang hampir simetris, dan biasanya disebut susunan yang normal dari Hindia-Nimzo.

DIAGRAM 58

Setelah 8. a3, Gxc3 9. bxc3, dxc4 10. Gxc4, Mc7 11. Gd3, e5 12. Mc2, Be8 atau 12. ….. Me7 terjadilah bangunan yang sulit tanpa salah satu pihak memperoleh keunggulan yang nyata.

3c. 4. a2 – a3, Gb4 x c3+ 5. b2 x c3, c7 – c5 6. f2 – f3

Hitam sekarang harus memilih antara 6. ….. d6 7. e4, e5 dan 6. ….. d5 7. cxd5, Kxd5. Dalam hal yang pertama, Putih tetap memiliki bidak-tumpuk yang tak kunjung terselesaikan, tetapi menguasai lebih banyak ruang. Dalam hal lainnya, pasangan Gajah Putih dan keunggulan Hitam dalam perkembangan membuat keadaan kira-kira seimbang. Cara yang pertama adalah yang paling tajam.

3d. 4. Md1 – b3

Sebagaimana sudah dikatakan, kini Hitam dengan 4. ….. Kc6 dan sebagainya bisa memilih varian Zürich (lihat catatan pada 4. Md1 – c2).

Yang menjurus pada pertarungan-pertarungan yang sangat tajam ialah 4. ….. c5 5. dxc5, Kc6 6. Kf3, Ke4 7. Gd2, Kxc5 8. Mc2, f5 lalu umpamanya 9. a3, Gxc3 10. Gxc3, 0 – 0 11. b4, Ke4 12. Gb2, b6 13. e3, Gb7 yang menghasilkan permainan yang amat sulit. Hitam mempunyai harapan pada kedua sayap, tetapi di medan-tengah kedudukannya lemah sekali.

3e. 4. f2 – f3

Langkah Hitam yang paling sederhana ialah 4. ….. d5 dan dengan demikian mendapatkan kedudukan yang layak.

Lanjutan lain yang baik juga ialah 4. ….. c5. Jika Putih meneruskan dengan a3, maka 5. ….. Gxc3+ 6. bxc3, kita sampai lagi pada bangunan yang sudah kita bicarakan pada 4. a2 – a3.

3f. 4. g2 – g3

Juga di sini 4. ….. d5 atau 4. ….. c5 dapat dibenarkan. Yang paling tajam ialah 4. ….. c5, umpamanya 5. d5, Ke4 6. Gd2, Gxc3 7. Gxc3, Kxc3 8. bxc3, exd5 9. cxd5, d6 dan terjadilah pertarungan antara dua kelebihan: Hitam di sayap-menteri, sedangkan Putih di medan-tengah.

3g. 4. Kg1 – f3

Yang paling dianjurkan ialah 4. ….. b6 (karena Putih sendiri sudah menutup kemungkinan langkah f2 – f3, maka tak ada keberatan lagi untuk mem-fianseto Gc8) 5. Gg5, h6 6. Gxf6, Gxc3+ 7. bxc3, Mxf6 8. e4, Gb7 9. Gd3, 0 – 0, dan keunggulan Putih di medan-tengah menjadi tidak berarti karena kelemahan bidak-bertumpuk –c.

3h. 4. Gc1 – g5

4. ….. h6 5. Gxf6, Gxc3+ 6. bxc3, Mxf6 7. e4, e5 memberikan Hitam kedudukan yang layak. Tetapi, lebih kuat kalau Putih menjalankan 5. Gh4, dan sesudah 5. ….. c5 6. d5, d6 7. e3 terjadilah permainan tajam dengan kesempatan yang sama.

3i. 4. Gc1 – d2

Lanjutan yang amat sederhana dan dengan 4. ….. d5 Hitam segera mencapai keseimbangan.

Jelaslah sudah, bahwa Hindia-Nimzo dapat menjurus ke pelbagai susunan dan sistem yang amat banyak, di antaranya yang menonjolkan motif-motif dari Hindia-Menteri, Hindia-Tengah atau Gambit-menteri. Suatu pembukaan yang tulen, yang menghendaki daya imajinasi yang tinggi melebihi teori.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar