sendi dasar bermain catur bab ii

BAB II

CIRI - CIRI DINAMIS

Bermain catur menghadapkan kita pada dua soal bagai mana mematikan raja lawan dengan dua cara kita berusaha mendekati tujuan ini:

- dengan cara merebut keuntungan materi.

- deangan cara memperbaiki posisi buah-buah catur kita terhadap raja lawan.

Dalam mengejar kedua cita cita ini kita akan memperoleh bantuan penting bila mana kita memilih susunan sedemikian rupa sehingga :

1.buah catur kita menghuasai sebanyak mungkin petak,mempunyai sebesar mungkin kebebasan bergerak.

2. Hendaklah selalu m,emperhatikan petak-petak kuat dan petak lemah

3.Buah kita yang paling lamban (bidak-bidak) hendaklah lita lindungi dari serangan lawan.

4.sementara itu perhatian khusus hendaklah tetap ditujukan pada petak dimana raja kita atau raja lawan berada.

Keempat pedoman tersebut diatas sejalan dengan enpat kelompok besar dari ciri- ciri:

1. Kelincahan gerak

2. Petak (petak kuat dan lemah)

3. Susunan bidak

4. Bangunan sayap raja

Hubungan antara pedoman dan ciri- ciri ini akan lebih jelas setelah kita bicarakan setiap kelompok tadi secara cermat.

Dalam bab ini kita bahas ciri-ciri dari kelompok pertama dan ke dua dan kita namakan ciri-ciri dinamis, karna masalah yang sesungguhnya adalah penggunaan darui buah –buah catur itu sendiri

Ciri-ciri ketiga dan ke empat inilah yang justru menyinggung masalah kelemahan –kelemahan tertentu dari bangunan lawan dan bungunan sendiridasn selain daripada itu memberi alsan-alasan,untuk menyusun rencana rencana menyarang,kita nam,akan cirri-ciri organis.Giliran ini akan datang pada Bab berikutnya .

Jelaslh kita harus mengerti terlebihdahulu tentsang ciri-ciri dinamis itu sebelum kita mempelajari ciri-ciri organis

Terjadinya pemecahan dalam cirri-ciri Organis dan Dinamis semata mata karena pertimbangan ilmu pendidikan

II.A. KELOMPOK KELINCAHAN GERAK

i: Gajah bagus dan gajah buruk

Masalah ini tergolong dalam salah satu ciri-ciri terpenting dalam kelompok ini. Kita sudah melihat perbedaan antara gajah bagus ( gajah dan bidak-bidak sendiri yang berada pada petak yang berlainan warna ) dan gajah buruk adalah ( gajah dan bidak-bidak sendiri berada pada petak yang se warna ) adalah sangat penting untuk kita ketahui perbedaan kedua jenis gajah ini karna keunggulan dari gajah bagustuidak saja berlaku pada pembukaan dan permainan tengah , malah pada permainan akhir menjadi faktor yang mempunya arti yang menentukan .keuntungan dari pada gajah bagus mempunyai tiga segi:

1.mepunyai kelincahan gerak yang besar

2.kerja sama yang baik dengan bidak bidak sendiri,dalam menguasai petak petak dari segala warna contoh : ( Gd3 dengan bidak –e3 menguasai petak-petak yang ada didepannya: c4 – d4 – e4 – f4 sedangkan Gc3 dan pion e3 membiarkan petak-petak c4 dan e4 tanpa penjagaan);

3.memiliki kemungkinan untuk menyerang bidak-bidak lawan, sebab bila mana kita menempatkan bidak-bidak pada petak-petak yang tidak dapat dilewati oleh Gajah sendiri, maka dengan sendirinya bidak-bidak lawan akan berada pada petak-petak yang dapat dicapai Gajah kita.

Khusus mengenai faktor ketiga ini akan kembali lagi pada Bab XII.

Perlu diingatkan disini bahwa Gajah buruk ini baru bisa kita tetapkan jika bidak-bidak - walaupun hanya sebagian – berada dalam keadaan macet. Jika kita masih mempunyai satu Gajah sedangkan bidak-bidak masih bisa bergerak, maka kita harus bisa berusaha untuk menempatkan sebanyak mungkin bidak-bidak itu pada petak-petak yang berwarna lain dari warna yang dikuasai oleh Gajah itu. Sebaliknya, bila susunan bidak-bidak kita, baik seluruhnya maupun sebagian sudah tetap, jalan yang paling bijaksanaadalh menukar Gajah kita yang terhalang oleh bidak-bidak sendiri ( yaitu Gajah buruk ). Juga ingin kita mengingatkan kembali tentang perbedaan dua macam Gajah yang buruk. Yang satu di dalam kerangka bidak yang lainnya di luar. Dalam permainan yang lewat setelah langkah ke-8 dari Hitam, Gc1 merupakan Gajah buruk yang berada di dalam kerangka bidak dan Gf5 adalah Gajah buruk yang berada di luar kerangka, karena yang terakhir ini sering membuktikan kegunaannya untuk pertahanan. Jadi bila kita menempatkan Gajah di luar kerangka bidak guna mencapai kelincahan gerak yang sebesar-besarnya, hendaklah kita yakin terlebih dahulu bahwa langkah ini tidak mengakibatkan elemahan yang serius dalam bangunan sendiri. Tentang ini kita akan kembali lagi membicarakannya secar terperinci pada Bab IX,4.

2: Lajur terbuka

Ada berbagai macam lajur terbuka. Pertama-tama hendaklah kita bedakan antara lajur vertical diagonal dan horizontal. Yng terakhir ini lebih baik kita sebut ‘baris’, sedangkan lajur diagonal secara singkat sering disebut ‘diagonal’ saja. Untuk diagonal sesungguhnya, yakni a1 – h8 dan h1 – a8, lazim digunakan istilah ‘diagonal panjang’.

Istilah ‘lajur terbuka’ dalam catur (atau juga ‘lajur Benteng’) dimaksudkan untuk lajur vertical terbuka,dengan pengertian tidak satupun bidak yang masih tercecer di lajur ini baik bidak sendiri atau bidak lawan.

Bila pada lajur itu masih terdapat satu bidak lawan yang belum melewati garis tengah, maka kita sebut ‘lajur setengah terbuka’.

Lajur terbuka dan lajur setengah terbuka merupakan dua ciri yang berlainan, yang jangan kita campur aduk pengertiannya, walaupun sering istilah ‘lajur terbuka’ dipakai orang juga untuk maksud ‘lajur terbuka seluruhnya’ maupun ‘lajur setengah terbuka’.

Mengenai lajur diagonal dan baris (lajur horizontal) memang tidak bisa dibedakan antar ‘terbuka’ dan ‘setengah terbuka’. Orang menyebutnya ‘terbuka’ tanpa embel-embel atau ‘bebas’ (terutama dengan baris). Baris ini bila dihubungkan dengan susunan bidak sebenarnya mempunyai arti yang lain dari lajur, karena itu diperlukan pembahasan tersendiri dengan tema ‘baris’. Berikut ini giliran pertama jatuh pada lajur.

2a: Lajur setengah - terbuka

Tentang ciri ini sudah kita ketahui dari diagram 3 Bab pertama

Pertama kita ulangi pengertian tentang lajur setengah terbuka : yakni lajur vertical dimana masih terdapat sebuah bidak lawan. Sebagai tambahan definisi, bidak itu haruslah belum melewati garis tengah.Lajur setengah terbuka seharusnyalah dapat menjamin kelebihan dalam kebebasan bergerak, dan ini tidak mungkin diperoleh apabila sebagian besar lajur itu berada di belakang bidak yang mestinya di depan bidak.

Umpamanya Benteng putih berada di c1, bidak hitam di c6 dan Benteng hitam di c8, maka Putih menguasai lajur –c yang setengah terbuka; Benteng hitam hanya menguasai dua petak (c7 dan c8) sementara putih lima petak (c1, c2, c3, c4,dan c5). Bila bidak hitam itu kita tempatkan di c4, maka perimbangan berubah dengan nyata: Benteng putih hanya mempunyai tiga petak, hitam empat. Dalam hal ini tidak lazim lagi disebut lajur setengah terbuka.

Lajur setengah terbuka adalah ciri yang biasanya sudah muncul pada saat – saat permulaan. Baru pada 25 a 30 tahun belakangan ini orang memberikan nilai kepada cirri ini dan guna menjelaskannya kita ajukan contoh sebagai berikut :

1. e4 c6

2. d4 d5

3. exd5 cxd5

Inilah yang dinamakan varian tukar dari pembalasan caro-kann. Baru hanya tiga langkah dimainkan dan cirri yang dimaksud sudah muncul bagi kedua belah pihak : Putih mempunyai lajur e yang setengah terbuka dan Hitam lajur c yang setengah terbuka.

Pada tahap ini lajur –lajur setengah terbuka itu belum banyak mempunyai arti karena kedua pihak bisa mengubah sifat dari bangunan itu bila dikehendaki, Putih dengan c2-c4 dan Hitam dengan e7 – e5.

4. Gf1 – d3 Kh8 – c6

5. c2 – c3 Kg8 – f6

6. Kg1 – f3 Gc8 – g4

Kini kedua ciri dari bangunan ini tampak lebih nyata (lajur –c dan –e yang setengah terbuka) dan sekaligus juga menentukan pedoman untuk permainan tengah.

Lazimnya Putih menggunakan lajur –e sebagai basis penyerangan terhadap kubu lawannya, sedangkan, Hitam melalui lajur –c melancarkan aksi di sayap menteri. Yang belakangan ini lebih dekat hubungannya dengan tema kita. Operasi sepanjang lajur –e haruslah juga mempertimbangkan cirri-ciri lainnya yang berkaitan dengan bangunan dari sayap raja.

Karena itu disini kita pilihkan contoh yang memperlihatkan keberhasilan serangan melalui lajur –c.

Dengan langkahnya yang terakhir tadi, Hitam memainkan Gajah buruknya keluar dari kerangka bidak, sebelum menjalankan e6.

7. Kb1 – d2 e7 – e6

8. Kd2 – f1

Dengan ancaman 9. Kg3 berikut 10. h3, Hitam akan terpaksa memukul f3 dengan menyerahkan pasangan gajah (lihat ayat 3) kepada lawanya.

8. …………. Gg4 – h5

9. Kf1 – g3 Gh5 – g6

Sekarang Putih harus memilih, apakah dia membiarkan Gajah bagusnya ditukar, atau menjalankan 10. Ge2 yang berarti menerima kahilangan ruang yang penting.

10. 0 – 0 Gf8 – d6

11. Gc1 – g5 0 – 0

12. Md1 – e2 Gg6 x d3

13. Me2 x d3 h7 – h6

14. Gg5 – d2

( Lihat diagaram 5 )

DIAGRAM 5

Keadaan setelah 14. Gg5 – d2

Lebih bijaksana bila Putih menukar Gajah buruknya itu dengan Kuda di f6. Biasanya Gajah buruk mempunyai nilai rendah dari Kuda.

Kini dimulailah gerakan sepanjang lajur –c. Pertama sekali Hitam menempatkan Kudanya pada petak terdepan dari lajur setengah terbuka itu.

14. …………. Kc6 – a5

15. Bf1 – e1 Ka5 – c4

Salah satu dari gerakan yang khas. Langkah ini tidak saja untuk menyerang b2,Tapi terutama dari c4 itu ikut menekan pertahanan Putih dan bila mungkin memaksakan langkah b2 – b3. Dngan demikian Kuda Hitam memamg bisa diusir namun melemahkan bidak c3.

Dalam contoh ini sebenarnya b2 – b3 tidaklah mengandung banyak resiko sebab Putih bisa segera menyusulkan c3 – c4.

Makanya buat Hitam tadi sebaiknya menyiapkan dulu langkah Ba8 – c8 sebelum menduduki petak c4 tersebut.

Sebagai tindakan kedua dari rencana Hitam ialah penyerbuan bidak – bidak terhadap sayap yang diserang itu.

Taktik yang sama juga dianjurkan dalam hal ‘lajur diagonal terbuka’ (2c). Motif dari pada penyerbuan ini tetap sama: membuka lajur-lajur baru vertical maupun diagonal dan memperlemah susunan biadak-bidak yang diserang.

16. Md3 – c2(?) b7 – b5

17. Be1 – e2 Ba8 – c8

Masih diperlukan waktu yang cukup sebelum Hitam menerusakan dengan b5 – b4.hal ini mempunyai dasar yang kuat,terlebih-lebih mengingat bahaya lajur yanmg terlalu cepat dibuka dapat juga bermanfaat bsagi lawan( putih)

18. Ba1- e1 Gd6 x g3

19. h2 x h3 Kf6 – f6

Sekasli lagi hitam mengarahkan buahnya kearah sayap yang diserang.

20. Gd2 – c1 a7 – a5

21. a2 – a3 Md8 – b6

22. Mc2 – b3

Putih ingin mencegah b5 – b4 tetapi usanya sia-sia.

22. ………... b5 – b4

DIAGRAM 6

Keadan sesudah 22. ……… b5 – b4

Hitam telah mencapai tujuannya.beberapa bidak sudah ditukar.selain itu hitam menguasai pula lajur - b terbuka . Putih tidak boleh pertukaran itu terjadi di c3 atau a3 karena nanti kelemahan pada c3 tak mungkin terobati lagi .

23. a3 x b4 a5 x b4

24. c3 x b4 Bc8 – b8

Bidak b4 tidak bisa dipertahankan.

25. Be2 - c2 Mb6 x b4

26. Mb3 x b4 Bb8 x b4

Bidak – bidak Putih di b2 dan d4 sudah terpencil dan karena itu lemah . Selain itu buah Hitam lebih baik kedudukannya .

27. Be1 - e2 Bf8 - b8

28. Kf3 - e1 Kc4 - d6

29. Gc1 - e3 Kd6 - f5

30. Ke1 - f3

Kalau 30. Kd3 menyusul 30……….Kd4.

30…………. Kf5 x e3

Dan Hitam menang satu bidak , karena Putih harus melepaskan b2 atau g3.

Dari contoh diatas ternyata bahwa aksi yang dilancarkan sepanjang jalur setengah terbuka dapat kita pecah tiga.

1. menempati lajur itu , kalu perlu dengan melipat gandakan senjata-senjata berat

Pada lajur ini.

2. menyusupkan Kuda kepetak terdepan dilajur ini.

3. memajukan bidak-bidak yang berdekatan dengan lajur itu, dengan tujuan

Melemahkan susunan bidak yang diserang melalui pertukaran beberapa bidak

Dan dengan demikian menciptakan sasaran-sasaran baru bagi penyerangan

Selanjutnya.

Dengan ketentuan no.3 inilah pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan.Dari sini kita dapat memberikan penjelasan mengenai kenyataan,bahwa lajur tengah yang setengah ,terbuka harganya lebih rendah daipada lajur c yang yang setengah terbuka .Dari diagram 5 putih seharusnya menggunakan bidak f dan g .Agar sejalan dengan contoh yang diberikan dia mestinya melangkah g2 – g4 dan f4 – f5 , tetapi tindakannya memajukan bidak-bidak yang mestinya melindungi raja itu sendiri itu bukanlah tanpa resiko. Manuver-manuver seperti tertera pada pada ketentuan 1 dan 2 sebenarnya bisa juga dilaksanakan din pusat ,namun hasilnya tidak mungkin memuaskan bilamana sekaligus dipenuhi syarat-syaratnya menurut ketentuan ke 3.

2b : Lajur vertical terbuka

Ciri yang kita semua sudah kenal. Setiap orang tahu bahwa Benteng akan memiliki aktifitas paling besar bila di tempatkan pada lajur terbuka .Karena itu seringkali pecah pertempuran-pertempuran dahsyat dalam perebutan untuk menguasai lajur-lajur terbuka .Siapa yang memenangkan perjuangan ini biasanya selalu berkesempatan menerobos pertahanan lawanya melalui baris ketujuh (kedua) atau baris terakhir (pertama) yang berarti suatu keunggulan yang besar . Bila ternyata penerobosan ini tidak mungkin , maka nilai dari pada lajur terbuka itu juga menjadi berkurang.

DIAGRAM 7

Keadaan setelah 19. ….. h7 – h6

(Alyechin-Nimzowits,San Remo 1930)

Suatu contoh yang bagus tentang perjuangan lajur vertical terbuka dapat kita temui pada diagram 7.Penentuan disini harus terjadi melalui satu-satunya lajur terbuka,yakni lajur -c .Segera akan kita lihat ,bahwa Putih dalam hal ini berada dalam posisi yang sangat menguntungkan .

Lanjutan (dari digram 7 ) ;

20. Bf1 - c1 Bf8 - c8

21. Bc1 - c2 Mf7 - e8

Bila Hitam menjalankan Kudanya kembali ke d8, maka menyusul Ba1 – c1,dan Putih memperoleh keuntungan mutlak sebab penerobosan ke c7 tak mungkin dicegah lagi oleh Hitam .Umpamanya : 21. ….Kd8 22. Bac1,Bxc2 23. Bxc2 ,Bc8 24. Bxc8, Kxc8 25. Mc3, Ke7 26. Mc7 , dan seterusnya .Dengan penerobosan ini ,bidak a7 Hitam berada dalam bahaya besar .Bila Putih berhasil memusnahkan bidak itu maka bidak –a Putih tidak bisa ditahan lagi.

Sebab itu Hitam berusaha bertahan di c6 namun lama kelamaan dayanya akan berkurang . Dengan persiapan yang seksama Putih bisa mengusir Kuda di c6 dengan b4-b5 dan selanjutnya menguasai lajur -c terbuka secara pasti..Tapi sebelum putih melaksanakan pendobrakan itu , dia harus mendapatkan jaminan bahwa keunggulannya cukup lumayan disepanjang lajur -c itu.Untuk itu diperlukan penumpukan lipat tiga.

22. Ba1 - c1 Ba8 – b8

Guna dapat menjawab Ga4 sewaktu-waktu dengan b6-b5 , sehingga rencana Putih untuk menjalankan b4-b5 sekaligus dapat digagalkan..

23. Md2 – e3 Bc8 - c7

Hitam harus memperhitungkan maneuver Me3 – b3 – a4 yang berarti ancaman keempat bagi Kc6 . Jadi untuk itu mutlak perlu disiapkan pertahanan baru .Dengan langkah di atas Hitam menyiapkan tambahan penjagaan .

Walaupun demikian Putih masih memiliki kemungkinan lain guna menyerang Kc6 untuk keempat kalinya .

24. Bc2 - c3 Me8 - d7

25. Bc1 - c2

Suatu cara yang terkenal dalam situasi semacam ini : Putih menumpuk tiga senjata-senjata beratnya sepanjang jalur –c. Mentrinya yang merupakan buah terkuat ditaruh paling belakang. Kita dengan mudah dapat melihat ,bila Menteri itu kita taruh didepan ,maka efeknya jauh berkurang .

Tenaga yang dihasilkan oleh penumpukan lipat tiga ini tidak bisa ditiru oleh Hitam karena kurangnya kebebasan bergerak.

25. ………. Rg8 - f8

26. Me3 - c1 Bb8 - c8

DIAGRAM 8

Keadaan setelah 26. ….Bb8 - c8

Terpaksa di c6 kedua pihak mempertahankan keseimbangan . Tapi sekarang Putih memainkan senjata ampuhnya ,yaitu memajukan bidak -b

27. Gb5 - a4

Langkah ini sekarang merupakan langkah terpuji karen Bb8 sudah dipaksa meninggalkan posnya ( bandingkan dengan catatan pada 22. …..Ba8 – b8).

27. ……….. b6 - b5

Penundaan pelaksanakan saja.Bila Hitam melangkah Lain ,dia segera kehilangan satu perwira dengan b4 – b5 ,jelas sekali terlihat dari bangunan ini bagaimana besar artinya keunggulan Putih sepanjang lajur –c.

28. Ga4 x b5 Rf8 - e8

29. Gb5 - a4 Re8 - d8

Hitam memberikan penjagaan ekstra terhadap Bc7,sehingga ancaman b4 – b5 tidak terlalu berbahaya lagi.

30. h2 - h4

Paling sederhana , Putih ingin memenagkan satu perwira melalui paksaan melangkah ,Bila Hitam sudah kehabisan langkah-langkah bidak ,maka dia terpaksa menjalankan salah satu perwiranya yang menyebabkan paling sedikit dia akan kehilangan Kc6. Hitam masih melanjutkan dengan 30. ………Md7 – e8 tetapi kemudian menyerah tanpa menunggu langkah penentuan 31. b4 – b5 dari putih.

2c: Lajur Diagonal terbuka

Lajur diagonal terbuka ini agak berbeda pengaturannya dengan yang vertical. Pertempuran-pertempuran untuk merebut kekuasaan sepanjang diagonal jarang sekali terjadi karena berbagai alasan :

1. Bagi kedua pihak hanya terdapat dua perwira yang bisa beroprasi sepanjang diagonal tertentu yaitu mentri dan salah satu gajah.

2. Lajur diagonal terbuka merupakan ciri yang tidak tetap dibanding lajur vertical terbuka denga majunya bidak-bidak kedua pihak.

2c: Lajur Diagonal terbuka

Ciri dari lajur diagonal terbuka pertama-tama memperlihatkan persamaan dengan lajur (vertical) setengah terbuka ‘tapi tidak dengan lajur vertical terbuka.

Taktikyang digunakan juga sama memajukan bidak-bidak kepetak-petak diagonal itu.

DIAGRAM 9

Keadaan setelah 6. 0 – 0

Salah satu pelajaran dapat kita ikuti dari bangunan diagram 9 ,yang terjadi setelah langkah ke 6 dari Putih lanjutan adalah:

6. ……… Ba8 - b8

Suatu langkah yang kelihatan aneh , tapi akan jelas dari kelanjutannya .

7. d2 - d3 b7 - b5

Disini sudah kelihatan maksud dari langkah ke 6 : dengan memajukan bidak-bidak terhadap sayap lawan yang diancam oleh Gg7,Hitam mencapai :

1. kerjasama antara bidak – bidak yang dimajukan itu dengan gajah.

2. menjaga lajur diagonal supaya tetap terbuka ,sebab Putih tidak dengan mudah bisa menjalankan c3 atau d4

3. memaksakan terjadinya lajur vertical terbuka dalam hal Putih tetap ingin menutup diagonal itu.

Arti lebih lanjaut dari semua akan ternyata dari yang berikut: 8. Kc3 – d5

Dapat dimengerti putih tetap melangkah c3, agar daya kerja Gg7 dapat dikurangi. Me njalankan Gc1 ada keberatannya karna bidak b2 menghendaki penjagaan (jika upama : 8.Ge3, b4 terpaksalah putih menjalankan 9. Ka4 yang sama sekali tidak menarik)

8. ....... e7 – e6

9. Kd5 – e3 Kg8 – e7

10. c2 – c3 b5 – b4!

Kita lihat sekarang arti dari pada majunya bidak-bidak hitam: daya kerjaGg7 di -tunjang secari efektif sekalioleh bidak-bidak hitam d6,c5dan b4.tambahan lagi, putih sulit untuk menghindarkan pembukaan lajur fertikal b serta tidak mempunyai kesempatan

Baik untuk menutup diagonal yang kritis itu. Terhadap 11. d4 dan menyusul 11. …. Bxc3 ,12. bxc3,cxd4 13. cxd4,Ga6 14.Kc2,Ma5 15.Gd2,Ma4 dengan keunggulan buiat hitam.

Ketentuan yang mengatakan bahwa Gajah haruslah di ntunjang oleh dorongan bi dak-bidak sayap,tidak saja berlaku untuk diagonal panjang seperti contoh yang baru saja dijelaskan , tetapi baik pula untuk lajur-lajur diagonal yang lebih bpendek seperti e3 – a7.seandainya terdapat gajah putih di e3 serta serta bidak-bidak hitam di b6 dan a7, maka

diperlukan bidak – a putih maju ke a5.Keadan –keadan luar biasa , yang kurang meng he ndaki pemajuan bidak bidak, tentu saja merupakan pengecualian. Tetapi ketentuan tam bahan ini senantiasa tetap berlaku , bilamana menyangkut kesimpulan dari pada strategi catur.

Arti lebih lanjaut dari semua akan ternyata dari yang berikut: 8. Kc3 – d5

Dapat dimengerti putih tetap melangkah c3, agar daya kerja Gg7 dapat dikurangi. Me njalankan Gc1 ada keberatannya karna bidak b2 menghendaki penjagaan (jika upama : 8.Ge3, b4 terpaksalah putih menjalankan 9. Ka4 yang sama sekali tidak menarik)

8. ....... e7 – e6

9. Kd5 – e3 Kg8 – e7

10. c2 – c3 b5 – b4!

Kita lihat sekarang arti dari pada majunya bidak-bidak hitam: daya kerjaGg7 di -tunjang secari efektif sekalioleh bidak-bidak hitam d6,c5dan b4.tambahan lagi, putih sulit untuk menghindarkan pembukaan lajur fertikal b serta tidak mempunyai kesempatan

Baik untuk menutup diagonal yang kritis itu. Terhadap 11. d4 dan menyusul 11. …. Bxc3 ,12. bxc3,cxd4 13. cxd4,Ga6 14.Kc2,Ma5 15.Gd2,Ma4 dengan keunggulan buiat hitam.

Ketentuan yang mengatakan bahwa Gajah haruslah di ntunjang oleh dorongan bi dak-bidak sayap,tidak saja berlaku untuk diagonal panjang seperti contoh yang baru saja dijelaskan , tetapi baik pula untuk lajur-lajur diagonal yang lebih bpendek seperti e3 – a7.seandainya terdapat gajah putih di e3 serta serta bidak-bidak hitam di b6 dan a7, maka diperlukan bidak – a putih maju ke a5.Keadan –keadan luar biasa , yang kurang meng he ndaki pemajuan bidak bidak, tentu saja merupakan pengecualian. Tetapi ketentuan tam bahan ini senantiasa tetap berlaku , bilamana menyangkut kesimpulan dari pada strategi catur.

2d.Baris ke tujuh (ke dua)

Antara lajur dan baris terdapat hubungan sebab akibat. Lajur terbuka, yaitu yang sudah bersih dari bidak-bidak,memberikesempatan kepada kita untuk menerobos masuk dengan Benteng atau Menteri kedalam kubu pertahanan lawan. Dan apakah yang dimak - sud dengan penerobosan? Yaitu Bentang atau Menteri yang masuk menduduki petak terja uh di lajur terbuka. Lebih baik lagi bila perwira perwira ini bisa menyerang bidak-bidak musuh, tetapi tidak bisa dicapai oleh bidak-bidak itu. Hal ini senantiasa berlaku bila ser a- ngan dilaksanakan dengan dari arah samping atau belakang. Yang memegang peranan pe nting dalam sutu penerobosan semacam ini adalah Benteng, sebab Menteri masih mempu nyai kemungkinan lain untuk masuk ke pertahanan lawan., Benteng merupakan perwira - yang tepat untuk datang menyerang dengan kuat dari arah samping, disebabkan ,dengan cara ini Benteng itu sekaligus dapat menyerang dua bidak –satu dfikanannya –dan satu la gi dikirinya-sedangkan kalau dari belakang hanya satu bidak saja.

Kesimpulan yang dapat kita tarik dari sini ialah : bahwa baris ketujuh maupun ke dua merupakan surga bagi Benteng-Benteng, baris ketujuh bagi Benteng putih dan bar is kedua bagi benteng-Benteng hitam. Hampir dari semua kejadian , penerobosan meru- pakan tujuan yang sesuingguhnya dari perjuangan memperebutkan lajurterbuka.

Seandainya sebagian besar bidak-bidak lawan sudah dimajukan penero bos an itu bisa dilaksanakan, bisa juga penerobosan itu dilakukan pada baris ke enam /ketiga, kelima/keempat dengan akibat yang sama.namun kejadian-kejadianIni hanya merupakan pengecualian . Berdasar pengalaman ,lebih banyak Bidak-Bidak itu tetap pada baris ketujuh atau baris kedua itulah sebabnya baris ketujuh atau kedua mempunyai arti

Yang luar biasa,(kita sebut baris ketujuh lebih dahulu karena beris itu sangat penting arti nya bagi putih.karena penyebutan baris ketujuh atau baris kedua kedengaranyaagakriskan

Maka orang kebanyakan menyebut baris sebelum terakhir dengan maksud penyebutan baris ketujuh atau baris kedua)

Kita bahas seksrang sebuah contoh dimana arti daripada cirri-ciri ini terlihat dengan baik sekali (lihat diagram 10. setelah langkah hitan ke-15)

DIAGRAM 10

Keadaan setelah 15. ……… Mf6xe5

(Botwinnik – Lewenfish, dwilomba 1937)

Putih memiliki keunggulan kecil dalam perkembangan dan kini membuat gerakan yang menarik perhatian kita guna mencapai keuntungan lanjutanya adalah

16. d2 – d4 ………….

Putih mengorbankan sebuah bidak guna membuka lajur –c dan seterusnya menerobos kebaris ketujuh (Bc1 – c7)

16. ……….. c5 x d4

17. e3 x d4 Me5 – d6

Langkah yang teraman. Sesudah 17. …….M x d4 putih punya pilihan antara segera 18.Bc7 atau( lebih kuat ) 18. Bfd1, Mf6 19.Bc7. Dalam hal terakhir ini bila hitam berusaha mencegah penerobosan putih dengan 18. …… Mf4,maka menyusul 19. Bc4, Mb8 (cara satu-satunya untuk menjaga c7) 20. Bh4, dan Putih mendapat kompensasi dalam bentuk lain bidak yang dikorbankannya ( kesempatan menyerang sayap – raja )

18. Me5 – e5

Penentuan baru untuk merebut baris ketujuh.Putih mengancam Menteri Hitam dan jika 18. …………. Mxe5 19.dxe5 berikut Bc7, atau 18. ……… Bd8 19. Mxd6, Bxd6 20. Bc7, Bxd4 21. Gc6, Bb8 22. Bxa7, Putih tetap unggul karena menguasai baris ketujuh.

18. ………….. Md6 – a3

Mengapa bidak a2 dan juga menyiapkan langkah 19. ………… Ga6 walaupun Putih menjalankan 19. Gc6.

Putih harus mengorbankan bidak a2 guna tetap dapat menduduki baris ketujuh. Dalam contoh ini, di mana Hitam setiap waktu bisa menyelesaikan perkembangan buahanya dengan Ga6 sementara Putih belum memiliki ancaman langsung di baris sebelum terakhir itu, maka nilai baris ketujuh tidak berharga satu bidakpun.

19. h2 – h4

Putih tetap mengorbankan bidak itu tetapi dengan tujuan yang berlainan sama sekali. Dia ingin menyerang kubu pertahanan Raja Hitam dan memanfaatkan kesempatan kosongnya perwira – perwira Hitam di sana.Beberapa langkah kemudian terjadi lagi pertempuran untuk merebut baris ketujuh.

19 ……………. Gc7 – b7

20. h4 – h5 h7 – h6

Hitam tidak boleh membiarkan 21. h6.

21. Bc1 – c3

Mengancam menang dengan 22. Bg3, f6 23. Mxe6+, Bf7 24. Gc4, atau jika 23 …….....

Rh8 24. Md7, dan seterusnya.

Tapi Hitam mempunyai pertahanan yang cukup.

21. …………… Bf8 – d8

22. Bc3 – g3 Ma3 – f8

23. Me5 – c7

Menurut pemain Putih, dari pada langkah ini maupun langkah berikutnya, lebih baik dijalankan Gb5 – c4.

23……………. Ba8 – b8

24. Mc7 – f4 Mf8 – d6

Guna menangkis 25. Mxh6? dengan Mxg3! Serangan Putih dapat dihentikan dan kedudukan Hitam lebih baik sedikit karena bidak d4 sukar dipertahankan.

Tetapi justru sekaranglah dimulai fase yang mengandung pelajaran amat berharga dalam partai ini.

25. Mf4 x d6 Bd8 x d6

26. Bf1 – c1!

(Lihat diagram 11)

DIAGRAM 11

Keadaan setelah 26, Bf1 – c1

Sejak sekarang mulai lagi baris ketujuh memegang peranan terpentinng. Ancaman Putih untuk menerobos masuk ke c7, menghadapkan Hitam dengan kesulitan – kesulitan.

26. …………… Bd6 x d4

Kalau 26, ………….. Bc8 maka 27. Bxc8+, Gxc8 28. Bc3, Bd8, 29. Bc7 dengan keuntungan bagi Putih ( baris ketujuh ).

27. Bc1 – c7 Bd4 – d1+

28. Rg1 – h2 Bd1 – d5

Suatu kesalahan yang prinsipil. Hitam seharusnya menduduki baris kedua ( 28. …………. Bd2! ) yang membuat posisinya lebih unggul.

29. Gb5 – e2 Bd5 – d2

Kini penempatan pada baris kedua ini sudaj berkuarang nilainya. Kita akan segera menyaksikan.

30. Ge2 – f3!

Dengan ancaman terhadap Gb7. Bila Hitam menukar di f3, maka menyusul 31. Bxf3 yang serentak mengancam bidak f7 dan bidak a7, malahan sekaligus pula menjaga bidak f2. Cara ini terang menguntungkan buat Putih.

30. …………. Gb7 – d5

Yang terbaik.

31. Bc7 x a7 Bd2 x f2

Hitam mempunyai bidak lebih dan sebagaimana halnya dengan Putih, dia juga menguasai baris sebelum terakhir. Namun situasinya tetap sulit bagi Hitam. Putih dapat menunjang gerakan Bentengnya yang sudah menerobos masuk dengan Bentengnya yang satu lagi, sedangkan kemungkinan semacam ini tidak dipunyai oleh Hitam.

32. Rh2 – g1

Dengan pengusiran terhadap Bf2 ini Putih menyiapkan serangan ganda atas bidak f7.

32. …………. Bf2 – d2

33. Gf5 x d5 Bd2 x d5

Terhadap 33. …………. ed5: menyusul 34. Be3 dan Be7. Hitam tidak ingin membiarkan kedua Benteng Putih itu berada di baris ketujuh.

34. Bg3 – f3 Db8 – f8

35. a2 – a4

Hitam masih belum boleh mengambil bidak h5 karena 36. Bb7, b5 37. a5!. Bila Putih berhasil memperoleh bidak bebas di sayap – menteri, maka dengan kombinasi kedudukan Benteng – bentengnya yang kuat pastilah membawa hasil yang menentukan.

35. …………. Bd5 – d4

36. Ba7 – b7 Bd4 – b4

37. Rg1 – f2 e6 – e5

38. Rf2 – e2 e5 – e4

39. Bf3 – c3 Bf8 – d8

40. g2 – g4 Bd8 – f8

Keunggulan Hitam dalam materi serta keunggulan Putih dalam posisi ternyata berinbang. Tidak ada pihak yang bisa memperkuat kedudukannya.

41. Bb7 – c7

( Lihat diagram 12 )

DIAGRAM 12

Keadaan setelah 41. Bb7 - -c7

Penggandaan Benteng di baris ketujuh sudah tidak mempunyai arti lagi (karena f7 cukup terjaga). Malahan dapat berakibat hilangnya bidak b3. Dengan langkah di atas Putih mengancam 41. B7c4, Bxc4 42. Bxc4, Be8 43. Re3, dan Putih akan merebut kembali bidak yang dikorbankannya dalam keadaan yang lebih menguntungkan.

41. ………………... f7 – f5

Lebih aman jika 41. ………………..Bd4, jika perlu dilanjutkan dengan Bfd8.

Dengan langkah yang baru dilakukan, Hitam berusaha untuk menang. Dia berharap dapat mengambil keuntungan karena serangan ganda terhadap g7 tidak mungkin segera terjadi. Tetapi terbukanya baris ketujuh tetap merupakan bahaya yang harus dihadapinya.

42. Bc7 – e7

Guna membalas langkah 42. ……………….. fxg4 dengan 43. Bcc7 dan Putih sedikitnya bisa mengambil remis dengan syah abadi.

42. …………. f5 – f4

Jangan 42. ……. Bf7? Karena 43.Bc8+, Bf8 44. Bcc7 dan Putih menang.

Boleh juga dipertimbangkan 42. ……….. e3 dengan ancaman 43. ……….. Bxg4. Dalam hal ini Putih terlebih dahulu merintangi jalur -g dengan 43,g5! Dan melalui ancaman 44. Bcc7 memaksakan remis pakai syah abadi (43. ………. Bg4? 44. g6 dan seterusnya).

43. Bc3 – c7

Akhirnya tercapai juga penggandaan yang diinginkan di baris ketujuh. Pertempuran sekarang sudah mencapai puncaknya. Putih mengancam mat dalam tiga langkah : Bxg7+,Bh7+ dan Bcg7. Suatu perubahan yang mengandung pelajaran berharga yang patut kita camkan.

43. ………… f4 –f3+

44. Re2 – f1 ………

Satu-satunya petak dimana Raja putih tidak segera dapat diancam syah. Untuk menghindar dari ancaman mat ,hitam tidak dapat tidak selain menjalankan Bf8.

44. ………… Bf8 – d8

45. g4 – g5

Mengancam menang dengan 46. Bxg7+, Rh8 47. Bh7+, Rg8 48. Bcg7+, Rf8

49. gxh6 dan Bh8 mat. Juga dengan cara yang sama ( hanya saja pakai 49. h6, yang seharusnya gxh6 )Putih menang sesudah 45. hxg5?

45. …………… Bd8-d1+?

Kesalahan ini mengakibatkan kekalahan. Dengan 45. ……………….. e3! Masih bisa tertolong. Putih tidak mempunyai waktu lagi untuk me-mat-kan Raja Hitam sebab dia sendiri diancam mat oleh 46. ……… Bd1.Selanjutnya dapat terjadi 46.Bxg7+ dan seterusnya dengan syah abadi, atau 46. Bxe3, Bf4 47. g6 ( 47. Bee7, f2! Dengan ancaman 48. ……. Bd1+) 47. ………f2 48. Bcl dan seterusnya dengan keadaan berimbang.

DIAGRAM 13

Keadsan setelah 45. ….. Bd8- d1+?

46. Rf6 – f2 Bd1 – d2+

47. Rf2 – e2 Bd2 – e2+

48. Re1- f1

Sekarang hitam tidak mempunyai kesempatan syah lagi dan tidak berdaya terhadap serangan putih. Ancamanprtama adalah 49. Be8+ berikut 50. g6 mat.

48. ………. h6 x g5

Putih kini dapat melak sanakan mat denan berbagai macam cara .bisa dengan 49. Be8+, Rh7 50. Bcc8 (mengancam 51. Bh8 mat) 50….g6 51. Be7+, Rh6 52. Bh8 mat. Atau cara berikut :

49. Be7 x g7+

Hitam menyerah karena akan menyusul langkah 50. h6, dengan ancaman maut 51. Bc8 mat.

Jelas terlihat dari penutup ini, betapa pentingnya bantuan ekstra terhadap Benteng-benteng yang menyerang , walaupun bantuan itu datangnya hanya dari sebuah bidak.

Sebuah partai yang menjelaskan kegunaan dari baris ketujuh ditinjau dari segala segi.

3. Dua Gajah ( pasangan Gajah )

Juga ini adalah suatu ciri yang mempunyai hubungan langsung dengan dasar-dasar kelincahan gerak. Di simi kita artikan keunggulan dua Gajah terhadap Gajah dan Kuda atau dua Kuda.

Keunggulan itu akan kelihatan dari penilaian berikut ini :

1. Dua Gajah memberikan contoh yang layak dalam kerjasama yang saling isi mengisi, karena yang satu menjelajahi petak-petak putih sedangkan yang lain petak-petak hitam. Pada umumnya adalah lebih penting bila kita dapat menyerang dua petak sekaligus dari pada menyerang satu petak dua kali. ( Di sini tersimpul juga kunci perbedaan yang terpenting Gajah bagus dan Gajah buruk ). Dengan Gajah dan Kuda sering terjadi pemborosan enersi karena sejumlah petak-petak diancam dua kali tanpa maksud-maksud tertentu. Dengan dua Gajah hal itu tak pernah terjadi.

2. Dua Gajah dapat berpindah-pindah tempat lebih cepat dari pada Gajah dan Kuda, atau lebih tepat dikatakan : Gajah lebih muadh berpindah-pindah dari pada Kuda. Dengan satu gerakan atau bahkan tanpa perlu digerkkan lagi, Gajah dapat menerima tugas baru yang berada pada sisi lain dari papan catur, sedangkan bagi Kuda kadang-kadang diperlukan dua atau tiga langkah untuk itu. Tetapi karena Kuda memiliki segi keuntungan yang lain, yaitu dapat diatur untuk mengancam petak-petak putih atau hitam, maka dinilai dari segi keuntungan dan kerugian antara Gajah dan Kuda imbangannya kira-kira sama. Persoalannya menjadi lain bila dua Gajah berhadapan dengan Gajah dan Kuda atau dua Kuda. Pihak yang memiliki pasangan Gajah itu dapat menguasai petak-petak putih maupun hitam,dengan demikian menggugurkan keunggulan Kuda, sementara kecepatan berpindah-pindah dari Gajah itu tetap merupakan kelebihannya.

3. Akhirnya dikarenakan kebebasan bergeraknya yang begitu besar, dua Gajah itu mempunyai kemampuan untuk memaksakan penyelesaian yang menguntungkan. Dalam pertempuran anatar dua Gajah melawan Gajah dan Kuda, selalu terbuka kesempatan untuk menukar Kuda itu dengan salah satu Gajah. Pihak yang memiliki pasangan Gajah dapat memilih waktu yang tepat kapan pertukaran itu dilakukan agar dia memperoleh Gajah yang bagus. Ini yang menyebabkan pihak yang mempunyai pasangan Gajah juga memperoleh pengaruh lebih banyak terhadap jalannya pertandingan, atau dengan perkataan lain : pasangan Gajah memiliki kesempatan-kesempatan baik untuk melakukan inisiatif.

Jelas bagi kita, bahwa keunggulan Gajah akan lebih tersa dalam bangunan-bangunan terbuka, yaitu bilamana susunan bidak-bidak tidak merintangi keleluasaan gerak dari para perwira. ( Lihat bangunan diagram 14 )

DIAGRAM 14

Putih memiliki dua Gajah.Keuntungan menonjol secara istimewa karena sifat bangunan yang terbuka ( belum ada satupun bidak yang macet ). Selain itu Putih menguasai ruang lebih banyak ( empat baris terhadap tiga baris dari Hitam ). Kedua pihak sudah menyelesaikan perkembangannya. Putih sekarang berusaha menciptakan tugas penyerangan bagi kedua Gajahnya. Hal ini diperolehnya melalui gerakan maju yang berikut :

1. d4 – d5!

Agar dia dapat memanfaatkan pasangan Gajahnya secara penuh, haruslah Putih membersihkan rintangan bidak-bidak, baik kepunyaan sendiri maupun kepunyaan lawannya.

Dapat kita lihat pada bangunan diagram yang tertera di atas, perkembangan aktivitas Gajah-gajah Putih masih sangat terbatas. Hanya Gg2 yang mengancam bidak c6, tetapi bidak ini dijaga secara baik oleh rekannya di b7. Dengan kedua Gajahnya itu Putih sekarang ingin menyerang bidak-bidak lawannya yang tidak dijaga oleh bidak-bidak lainnya.

1. …………… c6 x d5

Hitam terlalu cepat mengalah terhadap maksud-maksud lawannya. Dia seharusnya menjalankan Md7 – c7, walaupun dalam hal ini Putih tetap memperoleh kemajuan penting dengan memukul c6.

2. c4 – c5 Kb6 – a4

3. Gg2 x d5 Md7 – e8

4. Gd5 x b7 Ba8 – b8

5. c5 – c6

Dengan ancaman rangkap tiga c6 – c7, Mb3xa4 dan Ge3xa7 yang tidak bisa ditangkis oleh Hitam. Dengan terbukanya sejumlah lajur-lajur diagonal secara tiba-tiba, maka aktivitas Gajah-gajah Putih meningkat serta menentukan jalannya pertandingan.

4. Medan Tengah

Tentang ciri ini, yang besar sekali artinya bagi keleluasaan bergerak, sudah kita berikan beberapa catatan Bab 1. Diagram 15 mungkin akan lebih menjelaskan arti dari medan tengah ini hubungan kelincahan gerak.

Medan tengah Putih, yaitu bidak-bidak di d4 dan e4, mempertinggi kelincahan gerak dari perwira-perwira Putih serta memperbesar kesempatan perpindahan secara cepat. Semua perwira Putih dapat dimainkan, baik pada sayap kiri maupun pada sayap

kanan. Sebaliknya, kubu pertahanan Hitam nampak pecah dua, yang jelas sekali terlihat dari kedudukan Gb6, yang praktis terpisah untuk selamanya bagi kerjasama di sayap lain. Benteng-benteng Putih bila diperlukan dapat dikerahkan untuk tugas-tugas penyerangan melalui baris ketiga. Sedangkan Bentenbenteng Hitam yang kebebasan geraknya terbatas pada lajur –e dan paling tinggi hanya sampai dua baris di depannya, Cuma dapat diharapkan untuk tugas-tugas pertahanan.

Medan tengah memberikan banyak keuntungan, tetapi juga menghendaki kewajiban-kewajiban. Terutama sekali adalah kewajiban untuk mempertahankan. Pengamanan yang terus – menerus dibutuhkan terhadap pertukaran dengan bidak-bidak lawan yang dapat merugikan atau yang tidak kita kehendaki. Bila ini gagal dilaksanakan, karena lawan berhasil dengan satu dan lain cara memusnahkan bidak-bidak tengah itu, maka biasanya kerugianlah yang harus diderita oleh pihak yang menguasai medan tengah tersebut.

Lihat diagram 15

DIAGRAM 15

Keadaan setelah 8. … 0 – 0

Selain bahaya-bahaya yang menyangkut materi tadi, medan tengah hendaklah juga diamankan dari bahaya – bahaya yang bersifat dinamis. Ini berarti bahwa nilai medan tengah itu bisa juga berkurang tanpa meleyapkan salah satu atau kedua bidak tengah itu. Dalam hubungan ini perlu diingat bahwa formasi horizontal yaitu d4 – e4 atau d5 – e5 adalah formasi yang terkuat. Sedangkan formasi diagonal yakni d4 – e4 atau d5 – e4 sering menemui keberatan, mengingat bidak-bidak tengah itu hanya mampu

menguasai petak-petak yang berwarna sama. Ge3, Kd2, Bae1 dan f3. Semua langkah-langkah ini bertujuan untuk memperkuat medan tengah. Bila kita berhasil sedemikian rupa membuat medan tengah tak mungkin diganggu gugat oleh lawan, maka tinggallah masalah bagaimana merealisir keunggulan itu.

Sesuai dengan uraian di atas mengenai para perwira yang dapat dikerahkan untuk tugas penyerangan dan pertahanan, maka tugas putih sesudah konsolidasi di medan tengah ialah harus mengambil inisiatif. Umpamanya bila Putih menyerang sayap raja, dia sudah memperoleh keuntungan sebab Hitam tak mungkin lagi mengerahkan Gb6 untuk membantu pertahanan di sayap itu. Namun sekali-kali Putih tidak boleh lengah memperhatikan medan tengah. Cara yang ideal untuk menciptakan kombinasi terdiri dari persiapan penyerangan dalam bentuk memajukan bidak-bidak di semua lini. Putih menempatkan para perwiranya di belakang tembok bidaknya pada petak-petak yang paling menguntungkan, lalu berusaha supaya Hitam mengambil sikap menunggu, untuk

selanjutnya mulai melancarkan aksi pada salah satu atau kedua sayap. Tujuan dari pada majunya bidak-0bidak sayap adalah untuk mengusir para perwira musuh yang masih mengintip-intip medan tengah (dalam diagram 15 contohnya ialah Kc6 dan Kf6) dari posisinya yang relatif baik, sehingga akhirnya Putih dapat menguasai medan tengah secara mutlak.

Setelah selesai memajukan bidak-bidaknya, Putih biswa memaksakan pendobrakan dengan berbgai macam cara. Hitam sendiri akan menghadapi masalah yang amat rumit, bahkan sering tak terpecahkan mengingat keterbatasan daya geraknya serta banyak makan waktu bagi perubahab-perubahan kecil yang diinginkannya guna membentuk pertahanan yang setimpal dalam menghadapi gerak-gerak serangan Putih. Pihak yang menguasai medan tengah dan tahu bagaimana cara mengendalikannya, adalah pihak yang paling unggul.

Suatu contoh luar biasa terjadi dalam partai antara Leonhardt-Burn ( Karlovy Vary 1911 ) :

DIAGRAM 16

Keadaan setelah 20. f4 – f5!

Bertolak dari diagram 15 terjadilah ketika itu : 9. Gc4 – b3, Gc8 – g4 10. Gc1 – e3, h7 – h6 11. Md1 – d3, Bf8 – e8 12. Kf3 – d2, Md8 – e7 13. Ba1 – e1, Ba8 – d8 14. a3 – a3, Me7 – f8 15. f2 – f4! ( permulaan dari serangan di semua lini ) 15. …. Gg4 – c8 16. h2 – h3, Rg8 – h8 17. g2 – g4, Kc6 – e7 18. Rg1 – h1, d6 – d5 19. e4 – e5, Kf6 – h7 20. f4 – f5 ( Lihat diagram 16 ).

Sebuah bengunan yang ideal buat Putih. Jika Hitam tidak segera mengambil tindakan – tindakan, dia akan segera dihancurkan di sayap raja.

20. ……….. f7 – f6 21. e5 – e6

(Putih sudah mencapai keuntungan positif di sayap raja : kelebihan yang luar biasa dalam kebebasan bergerak serta bidak bebas yang kuat di e6. Memang benar bahwa aksi Putih di sayap raja itu kini sulit untuk dilanjutkan karena terjadinya susunan yang sifatnya tertutup, tetapi Putih kini mengalihkan perhatiannya ke sayap lain ). 21 ………c7 – c6 22. Ge3 – f4 Ke7 – g8 23. Kc3 – a4, Gb6 – a5 24. Gb3 – c2, Mf8 – e7 25. Md3 – g3, b7 – b5 26. Ka4 – c5, Ga5 – b6 27. b2 – b4, Kh7 – f8 28. a3 – a4, a7 – a5 29. Kd2 – b3, b5xa4 30. Kb3xa5, Gb6xc5 31. Ka5xc6! Dan Putih menang dengan mudah.

II B : KELOMPOK PETAK-PETAK KUAT DAN LEMAH

Setiap langakh tidak saja dinilai dari banyaknya jumlah petak yang sekaligus dapat diawasinya, tetapi lebih penting lagi adalah menguasai petak-petak tertentu untuk waktu yang lama agar memungkinkan penyusuan suatu rencana yang pasti berdasarkan posisi darei buah – buah catur. Jika umpamanya Kuda kita sedang mengancam f7 dan atas dasar itu kita menyusun rencana yang memerlukan persiapan empat sampai lima langkah, maka kita haruslahyakin terleih dahulu bahwa pada akhir dari persiapan itu Kuda kita masih tetap mengarah ke f7. Kalau tidak,maka persiapan yang memakan empat sampai lima langkah tadi akan berarti kehilangan tempo yang sia – sia. Jadi kita harus bisa mempertahankan Kuda kita pada tempatnya. Tetapi hal ini tergantung pula dari kemungkinan-kemungkinan yang terhadap pada pihak lawan. Jelaslah bagi kita betapa pentingnya petak-petak yang terletak di luar daya capai lawan kita, setidak-tidaknya di luar jangkauan bidak-bidaknya. Sebabnya, bila Kuda kita diserang oleh Benteng lawan, kita masih bisa menjawabnya dengan langakah yang bersifat mempertahankan. Tapi bila Kuda itu diserang oleh bidak, tak ada pilihan lain bagi kita kecuali menariknya mundur.

Kita namakan sebuah petak kuat, kalau :

1. terletak di luar jangkauan bidak-bidak lawan

2. berada di dekat pertahanan lawan.

Tambahan angka ini diperlukan karena petak-petak yang jauh letaknya, tidak dapat kita gunakan sebagai basis serangan umum terhadap daerah penting dalam bangunan lawan dank arena itu tidak mempunyai nilai yang khusus.

Sampailah kita pada kesimpulan: terjadinya petak-petak kuat ditentukan oleh formasi bidak-bidak. Pemanfaatannya sewaktu-waktu tergantung pada kedudukan para perwira. Dalam diagram 17 kita temukan beberapa macam contoh petak – petak kuat.

DIAGRAM 17

Kedua belah pihak mempunyai petak – petak yang kuat yang semuanya sama-sama penting. Begitulah umpamanya petak e5 bagi putih memenuhi syarat menurut definisi kita sebagai petak yang kuat ( diluar jangkauan bidak – bidak hitam ), tetapi dari segi praktis nilainya rendah sekali. para perwira putih akan sangat sukar mencapai petak itu dan seandainya toh ada perwira putih yang sampai kesana, maka untuk mempertahankannya menimbulkan problem yang pelik mengiat tiadanya penunjang dari perwira putih lainnya terutama dari bidak – bidak.

Dengan demikian petak yang kuat baru mempunyai arti bila kita mampu menunjukkan keunggulan disana. Petak semacam itu adalah umpamanya d4 untuk putih. Namun begitu masih pula ditentukan oleh nuaha lain yang masih ada diatas papan. Sekiranya hitam masih punya Gajah pada petak – petak hitam, maka arti penting dari d4

itu segera menurun.Juga petak – petak f6 dan g7 dapat kita anggap kuat untuk putih

dalam keadaan – keadaan tertentu.Letaknya yang dekat dengan basis pertahanan hitam, mudah dicapai oleh perwira – perwira putih yang lain, ditambah lagibantuan penjagaan dari bidak e5 dan h6, menyebabkan putih lebih unggul dalam perubahan petak – petak f6 dan g7 tadi.

Sebagai petak – petak yang kuat bagi hitam dapat kita anggap b3, d3, f5, dan juga f4. Petak terakhir ini lebih mudah dicapai hitam dari pada putih yang terhalang oleh bidak f3 miliknya sendiri. Ini merupakan faktor yang mempunyai arti penting : petak yang berada diluar jangkauan bidak – bidak lawan adalah lebih baik apabila didududki oleh perwira kita, asal saja di depan petak itu terdapat bidak lawan. Adanya bidak lawan itu justru merupakan tameng bagi perwira kita agar tak dapat diserang dari jalur vertical.

Dalam hubungan dengan diagram 17, ketentuan diatas teristimewa berlaku untuk petak f4 yang merupakan petak kuat bagi hitam. Perwira hitam yang ditempatkan di petak itu tidak perlu khawatir tewrhadap serangan benteng putih yang ada di f1 atau f2. Yang agak kurang kuatnya adalah petak f5 karena kemungkinan serangan jalur vertikal bukannya tertutup sama sekali (benteng putih di f4!).Sebaliknya, keuntungan dari petak f5 ialah karena terjaga baik oleh bidak sendiri.

Dilihat dari sudut putih, petak d4 merupakan yang terkuat, selama bidak e5 dapat di pertahankan. Sebabnya,bidak ini melindungi perwira yang ditempatkan di d4 itu dari serangan yang datang melalaui e5 – h8 dan terutama sekali dari serangan e6 – e5.

Pada diagaram 18 kita saksikan sebuah contoh dari praktek.Petak d4 adalah yang terkuat buat putih, petak c4 buat hitam. Tetapi c4 itu tidak mempunyai arti karena praktis tak mungkin diduduki mengingat hadirnya senjata – senjata pamungkas dari putih. Usaha putih sekarang ditunjukkan untuk menduduki petak d4 dengan salah satu kudanya.karena keistimewaan langkahnya.kuda merupakan buah yang paling tepat untuk menempati petak kuat yang berada didekat bangunana lawan.Bila gajah yang ditempatkan di d4 maka dia akan terhalang oleh bidak sendiri di e5, sedangkan kuda sama sekali tidak mendapat kesulitan dari bidak – bidaknya sendiri.

DIAGRAM 18

Keadaan setelah 14. …. Ba8 – d8

15. Kb1 – a3 Gd7 – c8

16. Ka3 – c2 Ke7 – f5

Hitam berusaha untuk tidak memungkinkan lawannya menduduki petak d4 secara tetap. Sesudah 17.Kcd4 maka dengan pertukaran semua perwira di d4, bidak – c Hitam akan berada disana yang berarti pula lenyapnya petak kuat tadi. (Petak yang di tempati oleh bidak sendiri tidak mungkin dikatakan kuat. Hendaklah diperhatikan penilaian

relatif : ‘Kuat bagi putih’ = ‘lemah bagi hitam’ dan sebaliknya.)

17. Gd3 x f5

Konsekwensi dari rencana Putih : Kf5 dalam keadaan sekarang adalah lebih penting dari gajah bagus putih.

17. .............. e6 x f5

18. Kc2 – d4

Putih sudah mencapai rencananya petak kuat d4 sudah dikuasainya dan secara terarah dimanfaatkan oleh kuda. Sekarang masalahnya bagaimana menarik keuntungan dari kedudukan ini. Sebagaimana sudah kita singgung pada permulaan pembicaraan kita mengenai petak – petak kuat, pentingnya petak kuat itu terutama terletak pada kemungkinan dapatnya di jadikan dasar bagi penyusun rencana penyerangan untuk beberapa langkah kedepan Inipun baru dapat terjadi apabila penempatan perwira kita di petaka itu bersifat tetap. Ini berlaku bagi contoh kita sekarang, sebaba perwira putih di d4 akan tetap berada lama. Kini putih harus berusaha untuk melancarkan aksi yang dapat melibatkan kekuatan Kd4.

18. ............. Mc7 – b6

Hitam meremehkan bahaya laten dari Kd4. Dengan 18. …… Ge6 dia akan dapat bertahan lebih baik.

19. Gd2 – g5 Gc5 – e7

20. Gg5 x e7 Kg6 x e7

21. e5 – e6

DIAGRAM 19

Keadaan setelah 21. e5 – e6

Terjadilah sudah aksi yang ditunjang oleh Kd4. Sasarannya adalah petak e6. Petak kuat d4 tetap mempunyai arti setelah 21. ….. fxe6 22. Kxe6, Gxe6, 23. Mxe6, Mxe6 24. Bxe6, karena Putih akan mengerahkan Kudanya yang satu legi ke petak itu. Dalam varian ini pendobrakan Putih menuju pada pembukaan lajur -e dan selanjutnya menuju babak akhir yang sangat menguntungkan Putih karena lemahnya susunan bidak-bidak Hitam. Dalam pada itu, Putih juga dapat membalas Hitam 21. …….fxe6 atau 21. ……. Gxe6 dengan 22. Kg5! Tanpa perlu menukar menteri.

21. …………. f7 – f6

22. Kf3 – h4

Aksi yang ditunjang oleh Kd4 berlangsung terus.

22. ………… 0 – 0

Usaha untuk menjaga bidak f5 dengan 22. ….. g6 memberi putih kesempatan untuk melakukan kombinasi indah sebagai berikut : 23. Kdxf5, gxf5 24. Mh5+, Kg6 25. Kxg6 dan seterusnya atau 23. ........ Kxf5 24. Kxf, gxf5 25.e7!, Bd6 26. Mh5+, dan sebagainya dalam kedua kemungkinan itu putih tetap menang.

23. Kh4 x f5 Ke7 x f5

24. Kd4 x f5 Bf8 – e8

Bidak yang dimenangkan putih nyatanya cuma sementara, Karna e6 lama kelamaan tak mungkin dipertahankan. Ciri dari petak kuat d4 masih tetap bertahan dan selanjutnya masih tetap berlaku.

25. Me2 - g4 g7 - g6

26. Kf5 - d4 ...........

Tidak baik apa bila 26. Kh6+, Rf8 27. Kf7, karna 27.......Bxe6 dan seterusnya.

26. ............... Bd8 – d6

27. Mg4 – f3 Mb6 – d8

Bidak e6 harus jatuh ,tetapi putih memastikan keuntungan yang lain.

28. Be1 - e3 Gc8 x e6

29. Ba1 – e1 Ge6 – f7

30. Be3 x e8+ Gf7 x e8

31. Mf3 – e3 ----------

Putih menguasai lajur terbuka dan akan masuk menerobos baris ke tujuh guna mendesak petahanan hitam.ini berarti bantuan hebat bagi Kd4 yang belum berkurang daya nsepak nya.

31. ----------- Ge8 – f7

32. Me3 –e7 Md8 – b6

33. h2 – h4 -----------

Hitam berada pada posisi paksaan para perwiranya tak bisa bergerak tanpa melepaskan tugas tugasnya yang penting.

33. ----------- Bd6 – d8

34. Be1- e61 -----------

Hitam menyerah karena setelah Gxe6 yang menentukan adalah Kxe6

(kuda sembrani). Mb6 tak boleh lari kalau dia tidak mau kehilangan Bd8.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar