Datangnya peringatan…………………….!

Tak bisa di pungkiri bahwa islam masuk ke Indonesia atas dukungan besar seorang pri bumi dari dataran Majapahit yang punya gelar Sunan Kali jaga.
Sunan kali jaga yang keturunan pembesar kerajaan majapahit, yang berkedudukan di kadipaten wilotiko pesisir utara jawa timur yang dahulu merupakan kota pelabuhan wilayah timur jawa, khususnya majapahit.
Sunan kalijaga merupakan sosok yang punya pengaruh besar terhadap perkembangan Islam di tanah jawa. Dia meperkenalkan islam dengan suatu metode yang cukup bijaksana sehingga tidak melukai hati para tokoh masyarakat yang mempunyai pengaruh pada saat itu. Tokoh –tokoh hindu, tokoh-tokoh buda, tak ada yang merasa ter singgung dengan kedatangan faham baru ditanah jawa. Karena merasa pembaharuan itu akan berdampak baik bagi kedudukan penguasa, kerajaan dan rakyat jelata.
Hampir semua kalangan menyambut dengan gembira tentang datang nya faham baru yang di bawa sunan kali jogo. Kaum pengikut Shidarta gautama dengan agama budanya berbondong-bondong berpindah faham, oring-orang pelaku agama Brahma dengan Hindunya-pun pindah pandangan kepada agama islam.
Sesungguhnya apakah yang menyebabkan Sunan Kali jaga, dapat pengaruh luar biasa dalam peradaban baru yaitu Agama islam: sebab Sunan kali jaga pandai membawa diri. Yang tidak menyakitkan hati pemeluk agama lain, dan selalu mengedepankan kebenaran lewat etika bukan perdebatan ataupun pembunuhan karakter bangsa dan sosial kemasyarakatan . dan sunan Kali jaga tidak akan merubah posisi kedudukan, jabatan, pangkat, seseorang dengan sebuah pemahaman Agama islam, dan bahkan sunan kali jaga, termasuk salah seorang yang menentang penyerangan terhadap Majapahit untuk bertekuk lutut dibawah naungan kerajaan demak Bintoro. Sebab dengan pemindahan kekuasan akan berakibat menyakitkan siapapun yang telah memegang suatu jabatan tertentu, apa lagi jabatan raja yang sangat punya pengaruh pada kultur feodalesme tanah jawa saat itu. Sungguh menyakitkan bagi yang tergeser dan akan membawa masalah baru yang perlu mendapatkan penanganan khusus.
Akan tetapi pendapat itu banyak mendapatkan pertentangan dari beberapa kalangan kerajaan demak bintoro saat itu, sehingga stempel sesat pun diberikan pada sunan kali jaga, dengan berbagai pembunuhan karakter. Lebih di perparah lagi dengan pemahaman sunan kali jaga yang bermadzhab sufisme di kaburkan dengan keberadaan Khalid Mansur pengarang kitab ana al khak yang di pancung oleh temannya sendiri ketika menjadi penguasa, dengan alasan ajaran sesat. Maka beberapa dakwah nya banyak mendapatkan pertentangan oleh pejabat-pejabat demak bintoro saat itu yang membawa sunan kali jaga mendapatkan peringatan keras dari sesama penyabar agama islam: di karenakan nyerempet pada bit’ah, dan kesyirikan :
memperbolehkan selamatan.
Membiarkan cara berpakaian menurut budaya jawa.
Menggunakan wewangian tidak dari minyak, ( kemenyan dan bunga-bunga ).
Dan memperbolehkan sholat di rumah masing-masing.
Memperbolehkan tafakur di tempat-tempat sunyi. ( di gua, hutan, gunung dan tepian sungai.)
Dari semua itulah yang menyebabkan sunan kali jaga di anggap sunan abangan atau diberi julukan syeh siti jenar, akan tetapi kesan masyarakat saat itu tetap mengacu kepada sunan kali jaga karena dapat diterima oleh kondisi kemasyarakatan pada saat itu dan sangat moderat .
Kalangan fundamentalis tak mampu merubah pola pikir kaum moderat.
Dan mengakibatkan demak bintoro runtuh dan selanjutnya pemahaman islam secara moderat berkembang pesat di pajang dengan rajanya sultan hadi wijaya. Yang di kendalikan oleh sunan kali jogo sebagai pujangga kerajaan. Setelah demak runtuh pola pikir pun dirubah menjadi landasan moderat, dan nama besar sunan kali jogo melambung tinggi sebagai waliyullah di tanah jawa. Bahkan sunan kali jaga yang peranannya kecil sekali di demak bintoro ikut di besarkan dengan ditandai sebuah tiyang yang pernah di buat nya dalam pembangunan masjid demak.
Kesesatan sunan kali jaga perlahan tapi pasti mulai di hapus, dengan mengatakan yang sesat adalah syeh siti jenar dan telah di hukum pancung dewan wali, persis cerita di irak yaitu pemancungan al halajd khusni ibn al Mansur pengarang kitab ana al khaq.
Pertimbangan yang cukup bagus dari beberapa pengembang Islam saat itu. Maka sunan kudus pun merubah metode dakwahnya dengan sistem moderat, gapura masjid di buat mirip bangunan hindu, menaranya pun di buat mirip bangunan hindu. Bahkan untuk menghormati kaum hindu sunan kudus pernah melarang menyembelih sapi untuk tidak membuat sakit hati orang –orang hindu. kegiatan itu di ikuti beberapa penyebar islam yang lain nya maka bertebaranlah arsitektur islam bergaya hindu dan buda dan banyak kita jumpai pada situs-situs islam paska maulana malik Ibrahim.

Dari peringatan yang telah di alami para penyebar islam di jawa itulah yang dapat kita jadikan bahan pemikiran dan telah islam secara islam sendiri.
Dan semoga kita dapat mengambil I’tibar.
Salam manis
cak……..im!
.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

dewi mengatakan...

kenapa paham tasawuf begitu prinsip sampai2 bs menimbulkan kesalah fahaman dan hampir d mana saja menjadi paham yg disesatkan? terutama dr pemerintah..

Posting Komentar