Bidadari yang selalu virgin

Bidadari memang dambaan setiap laki-laki yang tak laku-laku di daerahku. Pengharapan yang tulus dari para lelaki yang sudah udzur tapi gak berani menikah karna rata-rata cewek dikampungku mata duwitan semua ( matree ) si jhon bilang gituuuu.

Ceramah ustad parno emang jitu, hingga ketika kata bidadari di sampaikan membuat sugesti dan harapan besar untuk laki-laki yang tak laku-laku untuk tidak pergi ke komplek pelacuran dengan harapan kelak ia akan bertemu dan di hadiahi bidadari bagi yang tabah untuk menahan syahwatnya, Ampuuuh memaang.

Teman di warung kopi juga mengangkat tema itu untuk membuka komunikasi memecah kebisuan sore setengah malem itu. Sami’un emang tokoh muda yang intelek sering nonton tayangan TV, apalagi sinetron huapal banget dia , dari judul sampek artisnya aktornya uaapaaal sekali.

"Bak da’i kondang si sami’un menjelaskan bidadari yang cuantiknya tak terbayangkan", saking bersemangatnya sampek tangannya mengacung- acung kayak jurkam parpol waktu kampanye.

Menirukan apa yang di dengar dari pak kyai ustad parno waktu ceramah.

Tapi tiba-tiba sapi’i nyletuk : "uun !! apa si laki-laki yang tak laku-laku gak punya uang yaa, hingga ia rela nunggu bidadari"?

Padahal kang ‘ jo’ cukup bawa uwang selawe (25000 red) udah dapat masuk rumah yu tum” ( janda separo baya pinggir desa temapatku red)

Dengan tak ada beban sapi’i nyela ucapan sami’un.

‘"Ooo dasar setan kowe’ ,kapir kwe.! gak dengar pengajianne pak kyai ustad parno yoo". Sembari marah si sami’un menghardik.

Aku di buat bingung oleh eyel-eyelan mereka yang sama-sama gak pahamnya itu.

Segera aku pergi keluar setelah bayar kopiku yang Cuma Rp 1000. dan pulang kerumah yang hanya kutempati sama biyungku ( ibu red)

Sengaja malam itu aku gak ke warung, aku lagi suntuk karena aku termasuk laki-laki yang tak laku-laku di desaku, otakku kuputar keras untu cari inspirasi kebenaran.
Masuk sebuah kebun yang cukup sepi dekat sawah tepi desaku, benarkah aku kelak dapat bidadari ? jika benar maka beruntunglah aku, sebab aku mau nikah juga gak punya cukup modal. Nunggu dapat togel juga susah kalaupun dapat hanya cukup untuk isi saku selama satu minggu setelahnya gigit jari lagi.

Tapi aku laki-laki normal yang kadang birahiku memuncak tiba-tiba dan sulit ku bendung. Mau lari ke yu tum aku gak cukup uang terpaksa aku onani guna melepas hasrat,

Bila ingat itu, bisakah aku dapat bidadariiiii? Buinguuung aku !

Ku sandarkan tubuhku pada sebatang pohon besar sambil merokok yag emang Cuma sak util( satu batang red) di bawah terangnya rembulan malam itu.

Tiba-tiba mataku menatap samar orang yang dengan santai, berjalan membelah malam menuju tengah sawah, yang disana terdapat tanah agak lapang yang tak terhalang pepohonan.
Diam-diam kuikuti dari belakang langkah gontai tapi mantap itu! , ternyata dia adalah ‘wagirah ‘gadis cantik yang beberapa bulan lalu di perkosa oleh kelompok anak muda yang mabuk pada pesta ruah desa, Di desa sebelahku. Tapi sampe sekarang belum terungkap pemerkosanya, atau wagirah sendiri yang takut mengatakan siapa pelakunya. Aku pun tak pernah tahu, Maklum anak desa yang kurang pengalaman.

"Apa yang ia lakukan ? aku bertanya dalam hatiku sambil mengendap endap di balik pohon jagung yang belum begitu tinggi".

"Di bukanya sebuah gulungan tikar dihamparkan di atas tanah dan duduklah bersila ia" .
"Di tengadahkan tanganya keatas seperti orang berdo’a sambil menangis keras ia lantunkan sebuah doa"
,” wahai tuhanku jadikan aku bidadarimu “,
" aku tak akan pernah sesali takdirmu".
"Aku relakan semua terjadi padaku demi tentramnya desaku,
” walaupun setelah mabuk ia mesti membuka jendelaku dan menyetubuhiku aku rela tuhan,,”.
"tapi kembalikan aku dalam keperawanan selalu ,”
"agar kelak aku dapatkan suami yang baik,”
"Aku tak bisa memilih takdirku tuhan,”
" maka kembalikan aku dalam keperawanan kembali".

Di lantunkannya do’a itu sambil menangis keras. Aku bingung siapakah yang selalu selingkuh dengan wagirah?” dan apakah wagirah emang benar benar bisa perawan lagi?”

Kalo memang benar berarti wagirah memang bidadari.

Setelah berkemas wagirah pun pulang lewat pintu belakang rumahnya yang juga rumah pak kades dan dia keponakan kepala desaku.

Aku jadi terobsesi ingin banyak tahu tentang bidadari, apakah bidadari itu manusia atau bukan ? aku sering mencuri-curi dengar tentang bidadari dari berbagai pembicaraan orang -orang kampung. di warung-warung sambil ngopi. Tapi aku ga berani menanyakan tentang wagirah karena urusanya bisa panjang. Selain kemenakan kades di juga cuantik kayak bidadari. Siapapun pasti mau dapat kan nya meski hanya sisa-sisa budak nafsu yang tak pernah terungkap.

Kembali malam itu aku nyepi sendiri di tempat kemarin, dan secara kebetulan pula bayangan Wagirah nampak lagi berjalan gontai. tapi kali ini sambil memegangi pakainnya yang di biarkan teringkap tinggi dan tangan sebelahnya menggendong tikar. aku gak begitu jelas karena agak jauh dan takut ketahuan Wagirah. aku mengendap-endap dari tempat agak jauh. Dan diletakan tikarya di tempat kemarin, tapi ia gak langsung duduk. berjalan ia menuju parit tempat pengambilan air untuk menyirami jugung yang belum begitu tinggi Tepat di hadapanku, terpaksa aku tiarap bak tentara siap perang.

Dilepaskanya baju dasternya yang tak ber BH dan gak pakai CD. nampak jelas olehku kemolekan tubuhnya dan memang ia bidadari jadi jadian mungkin. Badanku bergetar keras tanpa tenaga loyo tak bertenaga bergetar keras skali. setelah mandi kembali ia lakukan do’a seperti kemaren, do’a bidadari dan kembali perawan. Tapi aku gak habis pikir siapa yang di maksud Wagirah yang menyetubuhinya. tapi setahuku anak desa sini yang hobi mabuk cuman mas Ringgo anak pak kades sediri,! tapi …. Ah kubuang jauh pikiranku sebab sampek aku ngomong maka akibatnya berbahaya.

Dan akhirnya aku jadi ketagihan ngintip Wagirah di tengah sawah, berdo’a dan kadang pula dapat melihat kemolekan tubuh cuantiknya. Sampek hapal kapan waktnya ia berdo’a. yaitu pada tiap tiga kali tengah bulah purnama.
Dan hanya aku yang tahu jadwalnya.

Hingga pada suatu saat, di masa yang ke empat, acara pengitaian pengintipan do’a dan acara pengintipan mandinya Wagirah berlangsung, aku mendengar dengan jelas orang-orang desa hiruk- pikuk kayak suara orang berunjuk rasa. dan tiba-tiba tubuhku tertimpa sebuah benda, gelap dan tak tahu apa-apa lagi semua gelap gulita.

"Dan begitu terbangun badanku terasa sakit semua, sekujur tubuhku remuk, benjol disana sini bibirku berdarah, matuku lebam walau masih dapat untuk melihat",

Aku berada dalam sebuah ruangan bersama Wagirah yang duduk menunupi tubuhnya dengan tangan dan dalam posisi telanjang. sementara di luar aku dengar kata pekik perjuangan, "bunuh-bunuh saja", tapi aku tak tahu apa-apa hanya samar, aku dapat melihat Wagirah meringkuk menutupi tubuhnya, Dan gelap lagi hingga aku terbangun setelah kurasa ada air hangat menyeka tubuhku. Ketika mataku terjaga aku sudah di rumah. tergeletak pada serambi tengah di temani biyungku,! dan anehnya Wagirah ada disampingku,

"Hari hari berikutnya aku semakin sehat dan sembuh tapi anehnya kenapa Wagirah kok di rumahku terus dan sering menggantikan tugas biyungku menyapu bahkan memasak pula."

Hari –hariku di kebun pun mulai tidak sendiri wagirah sering menemaniku. Aku tak penah bertanya padanya, walau setelah aku ngopi kewarung dan pulang untuk tidur, Wagirah pasti pindah ke ambenku, aku pun gak pernah bertanya, dan diapun juga diam gak pernah ngomong hanya sesekali dia menyuruhku untuk sarapan atau bilang kalau kopiku ada di meja tengah, hanya itu.
aku juga semakin bingung kenapa wagirah menemani aku setiap aku pindah ke kamarku untuk tidur,?
" apa karena aku sering ngintip dia waktu pengen jadi bidadari yaaa"?.
"Tapi aku gak berani menyentuhnya, apalagi memandangya, karena dia terlalu cantik untuk aku pandangi,
" bagiku dia cukup aku intip saja waktu tidur di sampingku".
"kadang kadang ketika birahiku memuncak aku segera lari, cari tempat untuk onani".

Enam bulan sudah rutinitas itu aku jalani ,
aku tetap gak berani memandangi kecantikanya .! "hingga suatu saat karena bajunya tersingkap aku pun birahi", "karena ku anggap ia tertidur pulas aku pun nggak cari tenpat lain untuk onani aku lakukan di tempat itu. " karena ku anggap aman" , dan tanpa sengaja gerakan tanganku membangunkan nya dan langsung terduduk ia, sambil memarahi aku .
"apa yang kamu lakukan ponijan?
” apa hah?”,
" kamu itu suwamiku ponijan!” dan aku ini istrimu!”
"walaupun kata kawin tangkepan tapi aku tetap istrimu ponijan"!

"Sambil menarik tanganku yang sedang menggenggam erat-erat kemaluanku,” yang hampir mencapai kenikmatan,, dan urung sudah niatku yang sudah di ubun ubun.
Jangan lakukan lagi ponijan!, tempatkan pada tempatya, kenapa kau sakiti dirimu!” dan berdiri dia segera di urusnya pakaian nya dan pakaian kupun di urus, setelah itu di urusnya urusanku dan betapa kagetnya aku karena aku merasa tak mungkin, ia pun menangis keras sambil menciumku berkali-kali diapun berkata
"do’aku terkabul" ,
"do’aku terkabul",
"aku perawan ponijan" ,
"aku bidadari",
" aku bidadari yang perawan lagi",

Dan aku mulai tau bahwa kau memang bidadari, yang di peruntukkan untukku sebab aku yang meng amini ketika engkau berdo’a

Dan bidadari memang perawan lagi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar