tasawuf dan agama

Tasawuf dan agama

Hampir semua sufisme berpendapat sama tentang kebenaran inti pada tiap-tiap agama yang ada. Dan pada dasarnya inti ajaran tiap-tiap agama sama,yakni: mencgah kemungkaran-menuju kebaikan(amar ma’ruf nahi mungkar). nabi-nabi hadir diantara kita dari generasi ke generasi ,zaman ke zaman , masa ke masa bahkan dimensi lain, semua membawa risalah yang di sesuaikan menurut generasi zaman . Sang nabi bak membawa bola lampu ke dalam setiap ruangan antar dimensi, bola lampu yang di bawa memang berbeda tapi yang di perlukan adalh tetap satu yaitu sinar yang memancar dari lampu . sumber dari segala sumber Sinar tetaplah satu yaitu cahaya. Dan bola lampu itu menerima sumber energy yang sama yaitu listrik. Kemudin diperuntukan apakah cahaya yang memancar itu? Yang jelas semua tuk sinari jiwa-jiwa yang gelap. Jiwa yang sedang mencari arti dari pada sangnjiwa itu sendiri.

Ibn ‘Arobi,seorang guru sepitisem yang juga seorang sufisme termashur, menuliskan bahwa dalam tasawuf ada empat tahap pengalaman dan pemahaman : syari’ah ( hukum agama eksoterik),toriqoh (jalan mistik/astral), haqiqoh (kebenaran), dan ma’rifat (pemahaman).

- Syari’ah : dalam bahasa arab berarti ” jalan “ rute panjang yang di lalui siapapun tuk menuju sepiritisem. Dan ajaran - ajaran syariah adalah tentang moral dan etika dalam pelaksanaan suatu kegiatan tuk membatasi kebesan orang dibatasi kebebasan orang lain. sehingga tanpa syariah maka sepiritissem akan teganggu dan tak bisa berkembang .

- Toroqoh: amalan tasawuf , toriqoh secara literatur adalah jalan tanpa ranbu ditengah padang pasir, yang di tempuh kaum yahudi dari oasis ke oasis. Jalan ini tanpa rambu yang jelas. Tak ada siapapun di sana dan merupakan jalan bebas hambatan yang tidak berbenturan dengan siapapun bahkan petunjuk pun tak ada sehingga yang di perlukan hanyalah syeh kebenran. Ibn a’robi banyak enulis tentang tiriqoh. Dari tanwirul qulub fi muamalati alamil ghuyub sampai muj mal buldan.

- Haqiqoh: inilah makna terdalam yang menjadi petunjuk bagi syariah dan toriqoh tuk menuju sepiritisem, karna haqiqoh adalah kebenaran mutlak, yang tak tebatasi antara ruang, waktu, gerak dan jarak. Karna kebenaran tak butuh pengakuan,kesepakatan ataupun di pejuangkan karna tanpa pengkuan dan kesepakatan, apalagi diperjuangkan kebenaran tetap kebenaran. Karena sesungguhnya kebenaran adalah sesuatu yang sesuai dengan kenyataan.

- Ma’rifat: ia adalah kearifan terdalam yang dimiliki oleh pelaku spiritisem karna pada fase inilah pelaku sepiritisem mencapai titik a’yan atau perrtemuan antara se orang hamba dengan tuhannya. Pada para nabi sering di sebut dengan mi’roj, para sufisme disebut mak’rifat billah. Dan rasullulloh pun pernah menyampaika tentang asholatul mi’rojul mu’minin.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar