renungan

Jalaluddin rumi..

Berkisah muridkepada temannya:

“sang gurutak mengucapsepatah katapun”

Mendengar percakapan mereka berkatalah rumi:

” dengarkanlah olehmu wahai muridku!”. “kenapa aku diam?” “karna kamu berpikir tentang aku,”, dan kamu hadir dihadapanku”.

“ engkau memikirkan aku!” “ Sementara gemuruh sura kalimat-kalimat dihatimu tidak engkau hiraukan.”

“bagimanakah kabarmu?”

“pikiran tanpa kata-kata ini menyeretmu kemari!”

“jika kenyatan tentang aku, telah menyeretmu tanpa kata-kata dan membawamu ketempat lain, apa yang begitu indah tanpa kata-kata?”

“Kata-kata adalah bayangan kenyataan, dahan dari kenyatan” “karna bayangan terhampar , seberapa lagi kenyataan?”

“kata-kata adalah sbuah dalih, ia adalah ikatan jiwa yang menarik seseorang kepada orang lain bukan kata-kata”

“unsur ruhaniayah inilah yang lebih penting” yang menggerakan dan menyeret jiwa kita”

“jika aeaeorang harus melihat sejuta keajaiban ilahiah, tetapi masih saja tanpa hubungan dengan sumber keajaiban itu sendiri, maka pemikiran itu akan pupus sia-sia.”

“jika ada unsur kuning dalam warna kuning maka tak akan pernah tertarik warna kuning terhadap nsur kekuningan”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

Anonim mengatakan...

inilah sesungguhnya dimana banyak teman yang gagal dalam sepiritual, karna kita merasa bisa bertemu tuhan langsung tanpa perantaraan mukhammad, jadi dialah yang menunjukan kita tentang teori ketuhanan........

sabda alam mengatakan...

kegagalan kita dalam sepiritual adalah sering melupakan guru yang mengajarkan pada kita tentang ketuhanan, karna kita melihat keajaiban darinya, bukan karna literal/keterangan yang sering menyesatkan kita....

Posting Komentar