Sahabat………..!

Kawan kebenaran tak butuh kesepakatan.

Takbutuh sebuah pengakuan.

Sebab kebenaran adalah kebenaran.

Mas im …………….!


Sahabat……..

Cinta tak mengenal kasta

Cinta tak butuh harta , benda dan bentuk diskriminasi yang lain

Karna cinta hanya milik jiwa-jiwa yang damai….!

Mas im…………………………!


Sahabat,………….!

Mencintaimu merupakan tantangan yang tak pernah ber akhir.

Kau benar atas segala ungkabmu,

tapi kemenanganku karna aku tak pernah ber akhir mencintaimu

Mas im,…………………….!


Sahabat,……………………!

Berpijak pada lengguhan hidupmu .
disini di batin ini merasa,
senantiasa kupadu dengan roma lembut wajahmu.
Adalah makna yang mutlak buat kehidupan kita kelak.
Se ulas senyum ter iring dalam lafadz suci.
Mengantarku dalam tidur panjang.
Baru dini hari tergugah kembali.
Tapi tidur yang tak pernah nyenyak.
Apakah aku ada pada jalanku…………….?
Di jalan sendiri tak ada damai.!
Di jala berdosa tak ada suka cita.
Aku ter tindih dalam resah dan gelisah.
Tertelungkup dalam kengerian hidup.
Yang punya seribu satu persoalan.
Wahai sang kekasih abadikuuuuuuuuuuuuuuu!
Jeritku merobek langit singgah sana mu.
Tangisku porak porandakan istana mu.
Deritaku goyahkan tahta sang cinta yang agung.
Turunkanlah malaikatmu.
Sampaikan pada rosulmu.
Sehingga para pemuja cintamu tahu.
Aku sdang berdomonstrasi,Baca puisi ,ayat Qursi serta surat yasiin.
Wahai sang agung dalam cinta. Sampaikan lah cintamu lewat angin malam.
Sebab malam ini kusebut namamu beribu-ribu kali.
Dang sebutan maha cinta abadi yang agung.
Kunanti disini wahai sang cinta agung

Mas im………!



Sahabat,………………!

Ketika memasuki Tahta suci singgah sana cinta tak terbatasi ruang.
Tak pernah dikejarwaktu,
Bahkan jarak tak mampu memisahkan.
“Yunus yang dari kawasan irbil tak terbatasi oleh kegelapan ,
dia mampu menembus cinta abadinya lewat memuja kesucian cintanya,
mesti orang lain membelinya dengan harta.”
“ibrohim kau berikan kepasrahan batin untuk mencintaimu lewat dinginya api yang membakar,
Meski sementara orang taruhkan jabatannya”
“ musa ketika ingin bertemu dengan kekasih tercintanya".
" engkau anugerahkan guru sejati pada majma’ al Bahrain yaitu khidzir”
“ dan sang wasilatul a’dhom mukhammad!
Enkau temukan cinta sejatinya dalam sebuah gua 'di gunug tandus nan gersang yaitu jabal nur”
Sementara aku ter tatih-tatih mengejar cinta.
Yang tak pernah tahu ujung dan pangkalnya.
Sang arif bijaksana sibuk sendiri pamerkan ilmunya yang tak terbatas,luas bagaikan samudra. Para ahli mustola hadis pun sibuk dengan dalil-dalil yang di hapalnya.
sehingga dapat pertaruhka kehidupan dunia dengan dalil-dalilnya.
Tapi aku sang pencari cinta,!
di biarkan dalam kegersangan tanpa tempat berteduh.
Aku kehausan tanpa seteguk minuman.
Aku kelaparan tanpa sesuap makan.
Wahai muffassirin!
"tak mampu aku tafsirkan sabda-sabda langit sang kekasih".
Sementara penafsiranmu bukan untuk cintaku.
Wahai para khuffadz dan khaffidzoh tunjukan padaku bisik-bisik cinta lewat sabda alam.
Aku nanar kesana -kemari mencari kekasihku,
sementara kau asyik permainkan kalimat lewat ayat-ayat cintamu.
Aku yang di rundung rindu, mendamba cinta yang hadir melalui jiwa yang damai.

Mas im……….!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar