Antara ruang ada jarak ,ruang dan jarak ada waktu

Tak ku pungkiri ketika aku diam, seribu satu persoalan telah membawaku dalam khisab tak berjumlah. Aku bertakdzim penuh ikhlas dalam pengharapan yang tak terhingga. Dalam sholatku ada surga yang penuh damai dan kenikmatan. Diantara ibadahku penuh ketakutan bertemu dengan sang neraka.

Aku dipertemukan dengan benturan- benturan yang tak ketemu antara ujung dan pangkal sebuah fenomenal tak terkuak. Apakah aku ada pada jalan- jalan orang yang mengharap. Sementara kemunafikan menyelimuti tiap ruang batinku untuk meniti jembatan yang sulit untuk kulewati.

Wahai sang surga jika engkau menghalangi jalanku menuju untuk bertemu dengan kekasih abadiku maka jangan salahkan jika engkau aku bakar dangan tumpukan kayu cendana dan bunga rampai.

Wahai sang neraka jika engkau ada hanyalah sebagai penakut akan tersiksanya batinku ketika aku melupakan sang kekasih tercintaku.

Maka jangan salahkan aku jika aku akan menyiramimu dan memadamkan apimu yang bergejolak dengan mengundang semua unit pemadam kebakaran yang ada diatas muka bumi.

Ta’dzimku taba’al huda kepadamu wahai junjuganku SITI ROBBI’AH ADDAWIYAH, anakmu sedang dirundung kesesatan untuk menangkap sabda-sabda langit. Gelora samudra sampaikan keterpurukanku pada syeh Ahmad bin Muhammad al kuffa bahwa anandamu tak mampu mencerna ISMU’L A’DHOM lewat alamat sabda alam.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar